JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mengumumkan perkembangan signifikan dalam pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1, proyek infrastruktur sanitasi yang menargetkan terciptanya lingkungan urban lebih bersih dan sehat.
Hingga Oktober 2025, progres konstruksi telah mencapai 42 persen, menandai langkah konkret pemerintah dalam memperkuat layanan sanitasi perkotaan di Ibu Kota.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menekankan bahwa pembangunan sistem air limbah terpusat bukan sekadar soal instalasi pipa, melainkan membawa peradaban baru bagi masyarakat. “Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru.
Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat,” jelasnya di Jakarta.
Proyek JSDP Zona 1 berlokasi di Pluit, Jakarta Utara, dan merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah memperkuat infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta. Dengan target yang ambisius, proyek ini diharapkan mampu menjawab tantangan urbanisasi dan kebutuhan layanan sanitasi modern bagi warga ibu kota.
Empat Paket Pekerjaan Utama JSDP Zona 1
Pembangunan JSDP Zona 1 mencakup empat paket pekerjaan utama, masing-masing menjadi komponen penting dari sistem pengelolaan air limbah terpadu. Infrastruktur ini dirancang untuk mengelola limbah domestik dan memastikan operasional sistem yang efisien, aman, dan berkelanjutan.
Proyek ini termasuk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan, yang menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam menghadirkan layanan sanitasi aman bagi masyarakat perkotaan. SPALD-T juga mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan di sektor air dan sanitasi, selaras dengan agenda nasional.
Dengan keberadaan sistem modern ini, pemerintah daerah memperoleh sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi, sementara masyarakat Jakarta dapat menikmati lingkungan lebih bersih dan aman. Infrastruktur ini tidak hanya bermanfaat dari sisi kesehatan publik, tetapi juga meningkatkan efisiensi pengelolaan air limbah di tingkat kota.
Target Cakupan dan Manfaat Proyek
JSDP Zona 1 dirancang untuk melayani hingga 989.389 jiwa, setara dengan sekitar 220.000 sambungan rumah (SR) yang tersebar di tiga kota administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, mencakup delapan kecamatan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen PU, Dewi Chomistriana, menyatakan bahwa sistem ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Dengan pengelolaan limbah yang modern, warga akan menikmati lingkungan lebih higienis, sementara pemerintah mendapatkan data dan sistem terintegrasi untuk memantau kualitas sanitasi secara real-time.
Selain aspek kesehatan dan kenyamanan, proyek ini juga mendorong efisiensi penggunaan sumber daya air, mengurangi risiko pencemaran sungai dan kanal, serta mendukung konsep pembangunan kota hijau.
Pendanaan dan Dukungan Internasional
Proyek JSDP Zona 1 didukung melalui pembiayaan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan total nilai Rp6,37 triliun. Dukungan internasional ini memungkinkan pemerintah mempercepat pembangunan, sekaligus memastikan standar teknis dan lingkungan yang tinggi dalam implementasi proyek.
Dukungan JICA tidak hanya finansial, tetapi juga mencakup transfer teknologi dan keahlian dalam pengelolaan sistem air limbah modern. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal dalam mengelola proyek dan menjaga kualitas layanan secara berkelanjutan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur sanitasi ini mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian bangsa di sektor ekonomi hijau. Dengan menghadirkan solusi pengelolaan limbah modern, Kemen PU menunjukkan langkah konkret dalam membangun kota berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menuju Jakarta yang Bersih dan Layak Huni
JSDP Zona 1 bukan sekadar proyek konstruksi, melainkan bagian dari upaya menciptakan peradaban baru di Jakarta. Infrastruktur modern ini diharapkan dapat menurunkan risiko penyakit terkait sanitasi, meningkatkan kualitas lingkungan, dan memberikan kenyamanan hidup bagi warga.
Pemerintah menargetkan penyelesaian proyek ini sesuai jadwal sehingga manfaat dapat dirasakan masyarakat secara bertahap. Dengan dukungan finansial, teknis, dan operasional yang memadai, JSDP Zona 1 menjadi model pengelolaan sanitasi urban yang bisa direplikasi di wilayah lain.
Dengan progres 42 persen saat ini, proyek ini menunjukkan bahwa investasi infrastruktur sanitasi perkotaan adalah langkah nyata menuju Jakarta yang lebih hijau, sehat, dan layak huni, sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan nasional
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   .jpg)