JAKARTA - Pertandingan antara Dewa United dan Persis Solo pada lanjutan BRI Super League 2025/2026 bukan sekadar laga rutin pekan ke-15.
Duel yang digelar di Banten International Stadium, Sabtu sore, menjadi panggung penting bagi tim tamu yang tengah berjuang keluar dari situasi sulit.
Persis Solo datang dengan beban berat sebagai penghuni dasar klasemen. Posisi ke-18 membuat setiap laga kini bernilai krusial, terutama saat menghadapi Dewa United yang berada beberapa tingkat di atas mereka. Kondisi tersebut menempatkan Laskar Sambernyawa dalam tekanan besar sejak sebelum sepak mula.
Sorotan utama tertuju pada sosok pelatih baru lama, Milomir Seslija. Kembalinya pelatih asal Bosnia ini membawa harapan baru di tengah krisis performa. Laga melawan Dewa United pun menjadi ujian awal yang menentukan arah perubahan Persis ke depan.
Tantangan Berat di Awal Era Baru
Pertandingan ini menandai debut kedua Milomir Seslija sebagai pelatih Persis Solo. Ia kembali dipercaya membesut tim setelah manajemen memutuskan berpisah dengan Peter de Roo. Keputusan tersebut diambil demi menghentikan tren negatif yang terus berlanjut sejak awal musim.
Milo, sapaan akrabnya, menyadari betul situasi yang ia hadapi tidaklah mudah. Persis terjebak di zona degradasi dengan performa yang belum stabil. Waktu persiapan yang singkat membuat setiap keputusan harus diambil secara cepat dan tepat.
Dalam pernyataannya, Milo menekankan pentingnya perubahan menyeluruh. Ia menilai tim membutuhkan suasana kompetitif yang sehat agar kualitas pemain bisa meningkat. Pesan tersebut menjadi fondasi awal pendekatannya dalam membangun kembali Persis Solo.
Pembenahan Mental dan Disiplin Pemain
Sesaat setelah ditunjuk, Milo langsung memimpin latihan perdana di Lapangan Pusporenggo, Boyolali. Fokus utama latihan awal bukan hanya pada aspek taktik, tetapi juga pembenahan mental dan kedisiplinan pemain. Ia ingin menanamkan kembali rasa percaya diri yang sempat hilang.
Milo menuntut para pemain untuk berani mengambil inisiatif di lapangan. Ia tidak ingin rasa takut melakukan kesalahan justru membatasi potensi mereka. Menurutnya, kesalahan dalam latihan adalah bagian dari proses menuju performa yang lebih baik saat pertandingan.
Pendekatan ini diharapkan mampu mengubah pola pikir pemain. Dengan mental yang lebih berani dan disiplin yang terjaga, Persis diharapkan tampil lebih solid saat menghadapi tekanan besar di laga tandang melawan Dewa United.
Rekor Pertemuan Jadi Bayangan
Selain kondisi internal, Persis juga dibayangi catatan pertemuan yang kurang menguntungkan. Dalam beberapa musim terakhir, Dewa United kerap menjadi lawan sulit bagi Laskar Sambernyawa. Statistik head-to-head menunjukkan dominasi tuan rumah.
Dalam delapan pertemuan terakhir di berbagai ajang, Persis hanya sekali meraih kemenangan. Selebihnya, Dewa United mencatat tiga kemenangan, sementara empat laga lainnya berakhir imbang. Fakta ini menambah berat tantangan bagi Milo di laga debutnya.
Dua musim terakhir semakin menegaskan tren tersebut. Sejak 2023, Persis belum pernah menaklukkan Dewa United. Rangkaian hasil ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dipecahkan jika Persis ingin keluar dari zona merah.
Modal Skuad dan Harapan Pendukung
Untuk memutus tren negatif, Persis Solo membawa kekuatan penuh ke Serang. Sebanyak 22 pemain disiapkan untuk menghadapi Dewa United. Komposisi skuad mencerminkan keinginan tim untuk tampil kompetitif sejak menit awal.
Di bawah mistar, M. Riyandi dan Gianluca Pandeynuwu siap menjadi pilihan utama. Sementara di lini depan, nama-nama seperti Arkhan Kaka, Irfan Jauhari, dan Kodai Tanaka diharapkan mampu memberikan ancaman nyata bagi pertahanan lawan.
Milo juga menegaskan pentingnya kebersamaan tim dan dukungan suporter. Ia menyadari Persis memiliki ikatan emosional kuat dengan masyarakat Solo. Bertahan di kasta tertinggi menjadi misi bersama yang harus diperjuangkan dengan kerja keras dan keyakinan.
Laga melawan Dewa United mungkin belum menjadi penentu akhir nasib Persis Solo. Namun, pertandingan ini akan menjadi tolok ukur awal sejauh mana perubahan bisa terjadi di bawah arahan Milomir Seslija. Di tengah krisis, debut ini diharapkan menjadi titik balik bagi Laskar Sambernyawa untuk bangkit dan menjaga asa bertahan di BRI Super League.
