Arsenal

Arsenal Akhiri Rekor Bayern, Kane Minta Tim Tenang

Arsenal Akhiri Rekor Bayern, Kane Minta Tim Tenang
Arsenal Akhiri Rekor Bayern, Kane Minta Tim Tenang

JAKARTA - Arsenal akhirnya menjadi tim yang memutus catatan impresif Bayern Munchen pada musim ini setelah menang 3-1 dalam duel Liga Champions di Emirates Stadium. 

Hasil tersebut tidak hanya menghentikan laju tak terkalahkan Bayern, tetapi juga membuka sejumlah catatan penting soal performa kedua tim sejauh ini.

Di tengah sorotan terhadap penurunan intensitas Bayern, Harry Kane muncul sebagai sosok yang mencoba meredam kegelisahan. Ia menegaskan bahwa kekalahan ini bukan akhir dari segalanya dan meminta semua pihak melihat hasil tersebut sebagai bagian dari perjalanan yang masih panjang.

Tekanan publik terhadap Bayern meningkat setelah permainan mereka merosot pada babak kedua dan membuat Arsenal menguasai pertandingan. Namun Kane memastikan bahwa satu kekalahan tidak akan mengubah ambisi dan arah tim musim ini.

REKOR BAYERN TERPUTUS DI EMIRATES

Kekalahan ini menjadi pukulan pertama bagi Bayern yang sebelumnya belum tersentuh hingga memasuki matchday kelima Liga Champions.

Kane menjelaskan bahwa tidak ada alasan bagi Bayern untuk bereaksi berlebihan. “Ini kekalahan pertama kami musim ini dan kami tidak ingin terlalu panik karenanya,” ujar Kane kepada TNT Sports. “Namun, kami pasti akan mempelajarinya.”

Arsenal tampil efektif dengan tiga gol yang dicetak Jurrien Timber, Noni Madueke, dan Gabriel Martinelli. Bayern hanya mampu membalas lewat Lennart Karl yang sempat membuka peluang menyamakan kedudukan sebelum Arsenal kembali memimpin.

Menurut Kane, hasil ini tidak boleh menggoyahkan fokus tim. Status tak terkalahkan yang mereka bawa ke London, menurutnya, seharusnya tidak menjadi beban ketika satu pertandingan berjalan tidak sesuai keinginan.

BAYERN KALAH INTENSITAS DAN RITME

Harry Kane juga menyoroti aspek permainan yang membuat Bayern gagal mempertahankan performa terbaiknya di babak kedua.

Ia mengakui bahwa Arsenal lebih cepat dalam duel dan lebih agresif dalam setiap perebutan bola. “Mereka terus memenangi duel bola pertama dan kedua. Bola mati, kami tahu mereka berbahaya,” ujar Kane. Penyerang Inggris itu bahkan merasa yakin kedua tim bisa bertemu lagi di fase selanjutnya Liga Champions.

Menurutnya, Arsenal memberikan tekanan di seluruh area, membuat Bayern kehilangan ritme permainan. Hal itu terlihat pada sejumlah momen ketika Bayern tidak mampu mengalirkan bola dengan cepat.

“Pertandingan berlangsung ketat di babak pertama dan cukup seimbang,” kata Kane. “Babak kedua kami tidak punya energi yang sama dan kehilangan terlalu banyak duel.”

Kane pun menekankan bahwa evaluasi harus dilakukan, terutama terkait intensitas yang menurun ketika Bayern harus menghadapi tim yang tampil seagresif Arsenal.

RESPON ARTETA DAN KOMPANY SETELAH PERTANDINGAN

Sementara Bayern melakukan perbaikan internal, Arsenal justru mendapat pujian dari pelatih mereka sendiri, Mikel Arteta.

Arteta menilai kemenangan atas Bayern menunjukkan kedewasaan timnya, apalagi ia menyebut Bayern sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. Baginya, hasil ini menjadi indikasi bahwa Arsenal berada di jalur yang tepat untuk bersaing di level tertinggi.

Namun respons berbeda datang dari kubu Bayern. Vincent Kompany memilih untuk meredam euforia atau kekhawatiran berlebihan. Ia tidak ingin penilaian terhadap Bayern didasarkan pada satu pertandingan saja.

“Kami sudah membahas hal yang sama tiga pekan lalu ketika menghadapi PSG,” ujar Kompany. “Tapi, saya kira tidak ada yang ingin menjadi tim terbaik pada bulan November.”

Kompany mengingatkan bahwa perjalanan musim masih panjang dan performa terbaik seharusnya muncul pada fase-fase penentuan, bukan di awal kompetisi. Ia melihat kekalahan dari Arsenal sebagai bagian dari proses pembangunan tim yang masih berusaha menemukan stabilitas.

Menurutnya, Bayern akan menunjukkan wajah berbeda saat memasuki periode-periode krusial musim, dan kekalahan ini bisa menjadi pelajaran penting menuju tujuan jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index