Lamine Yamal

Malam Berat Lamine Yamal Saat Barcelona Dibantai Chelsea 3-0

Malam Berat Lamine Yamal Saat Barcelona Dibantai Chelsea 3-0
Malam Berat Lamine Yamal Saat Barcelona Dibantai Chelsea 3-0

JAKARTA - Malam yang seharusnya menjadi panggung besar bagi Lamine Yamal justru berubah menjadi pengalaman paling berat sepanjang musim. 

Dalam laga matchday 5 Liga Champions 2025/2026 di Stamford Bridge, Rabu, Barcelona dipaksa menyerah 3-0 oleh Chelsea. Bukan hanya gagal menghindarkan timnya dari kekalahan telak, Yamal juga harus menelan kenyataan pahit berupa ejekan keras dari suporter tuan rumah.

Chelsea tampil dominan sejak menit awal, memaksa Barcelona terus berada dalam tekanan. The Blues bermain agresif, intens, dan tidak memberi ruang bagi Blaugrana untuk berkembang. Hasil akhirnya mencerminkan betapa berat malam itu bagi para pemain Barcelona, terutama bagi Yamal yang menjadi pusat sorotan.

Gol pembuka Chelsea tercipta melalui kesalahan fatal Jules Kounde yang membuat bola masuk ke gawang sendiri. Tekanan semakin membesar ketika Ronald Araujo diganjar kartu merah, membuat Blaugrana berada dalam situasi 10 pemain. Chelsea memanfaatkan keuntungan itu untuk mengontrol tempo dan menjaga dominasi hingga akhir laga.

Chelsea Unggul Telak, Barcelona Terpuruk Sejak Babak Pertama

Situasi menjadi semakin sulit setelah insiden di babak pertama. Kounde mencetak gol bunuh diri yang memaksa Barcelona tertinggal tanpa perlawanan berarti. 

Atmosfer Stamford Bridge semakin bergema setelah kartu merah Araujo, yang mengubah seluruh dinamika pertandingan. Barcelona tak hanya kehilangan pemain, tetapi juga kehilangan keseimbangan.

Memasuki babak kedua, kepercayaan diri Chelsea semakin membesar. Estevao mencetak gol indah tak lama setelah kick-off babak kedua dimulai. Gol itu membuat publik tuan rumah bersorak keras dan semakin menekan mental para pemain Blaugrana, termasuk Yamal yang menjadi salah satu titik perhatian.

Meskipun Barcelona berusaha membalas, lini pertahanan Chelsea tampil sangat disiplin dan kompak. Tidak ada ruang bagi Blaugrana untuk menciptakan ancaman berarti. Gol ketiga dari Liam Delap menutup pesta The Blues dan memastikan kemenangan 3-0 yang membawa mereka semakin dekat dengan tiket babak gugur.

Hasil ini juga membuat Barcelona berada dalam tekanan besar untuk menyelesaikan fase grup dengan baik, mengingat performa mereka jauh dari konsisten sepanjang pertandingan.

Yamal Jadi Sasaran Ejekan Suporter Chelsea

Tidak hanya kesulitan secara permainan, Yamal juga harus menghadapi tekanan mental dari suporter Chelsea. Sportbible melaporkan bahwa pemain muda asal Spanyol itu menjadi target chant bernada mengejek yang dilantunkan dari tribun Stamford Bridge. 

Suasana panas tersebut semakin terasa setelah gol Estevao, yang dibandingkan secara tidak langsung dengan Yamal.

Yamal datang ke London dengan status wonderkid yang sedang on-fire, setelah mencetak tiga gol dalam empat laga terakhirnya. Ekspektasi tinggi membuatnya menjadi pusat perhatian sepanjang pertandingan. Namun, malam itu berjalan jauh dari harapan, dengan Yamal kesulitan menemukan ruang di bawah pressing Chelsea.

Puncak ejekan terjadi saat suporter Chelsea kompak meneriakkan chant: "Kau hanyalah Estevao yang jelek". Chant itu menggema keras dari seluruh sudut stadion dan menjadi momen yang paling banyak dibicarakan setelah laga selesai.

Sorakan tersebut menekan mental pemain 18 tahun itu, yang akhirnya ditarik keluar pada menit ke-80 dan digantikan Dani Olmo.

Kontras performa kedua pemain muda—Estevao yang mencetak gol, Yamal yang kesulitan—membuat ejekan tersebut semakin menjadi sorotan. Dukungan besar suporter Chelsea menambah panasnya atmosfer malam itu, membuat pertandingan semakin berat bagi sang wonderkid.

Cucurella Sudah Beri Peringatan Sebelum Kick-Off

Menjelang pertandingan, Marc Cucurella sempat memberikan komentar bernuansa peringatan kepada Yamal. Sebagai sesama pemain Spanyol, Cucurella memahami betul tingginya tekanan yang akan dihadapi pemain muda seperti Yamal di laga sebesar ini. 

Ucapannya kala itu bernada bercanda, tetapi ternyata sangat relevan dengan apa yang terjadi di lapangan.

Cucurella mengakui bahwa Yamal pemain berbakat, namun ia mengingatkan bahwa laga Liga Champions di Inggris dapat berjalan sangat keras. Ia menegaskan bahwa pertandingan bukan soal duel individu, melainkan bagaimana tim menjalankan rencana dengan disiplin. 

“Sulit bermain melawan [tipe pemain] seperti mereka karena mereka memiliki bakat khusus dan kualitas yang tinggi,” kata Cucurella. “Ini bukan Lamine vs Cucurella. Ini pertandingan besar. Kita harus memainkan pertandingan yang besar.”

Ia kemudian menambahkan candaan kepada rekan setimnya di Chelsea. “Saya memberi tahu [Estevao] untuk memakai pelindung tulang kering saat latihan karena saya mulai berlatih [untuk pertandingan melawan Barcelona].”

Komentar tersebut ternyata menjadi gambaran dari duel taktis yang terjadi. Cucurella tampil solid dalam mengawal Yamal, membuat sang wonderkid tak nyaman mengembangkan permainan. Sementara itu, Estevao justru berhasil bersinar dan menjadi salah satu pemain terbaik Chelsea berkat gol serta penampilannya yang penuh energi.

Simbolisme dari peringatan Cucurella dan performa Yamal pada akhirnya menjadi poin yang menghidupkan narasi laga ini. Tekanan besar di panggung Liga Champions kembali terbukti tidak mudah untuk pemain muda mana pun, termasuk seorang wonderkid seperti Lamine Yamal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index