JAKARTA - Dalam lawatannya ke London, Barcelona pulang tanpa poin setelah dikalahkan Chelsea dengan skor telak 3-0 pada pekan kelima League Phase Liga Champions 2025/2026.
Kekalahan ini langsung memunculkan anggapan bahwa lini belakang Blaugrana menjadi titik lemah utama. Namun, manajer Hansi Flick menolak pandangan tersebut dan menyebut faktor lain sebagai penyebab kekalahan.
Menurut Flick, pertahanan bukan akar masalah. Ia menilai timnya justru tampil cukup solid di area belakang, meski harus bermain dengan sepuluh orang setelah Ronald Araujo menerima kartu merah di akhir laga.
Barcelona menurutnya tidak kalah karena struktur bertahan yang buruk, tetapi karena kesalahan elementer yang dilakukan berulang kali saat membangun serangan.
Dengan hasil ini, Barcelona harus segera melakukan pembenahan, mengingat persaingan ketat Liga Champions tidak memberi ruang untuk kesalahan yang sama di laga mendatang.
Barcelona Dinilai Bertahan Cukup Baik
Hansi Flick menegaskan bahwa analisis publik yang menyalahkan pertahanan Barcelona tidak sepenuhnya tepat. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, ia menyatakan bahwa timnya tampil disiplin meski dalam tekanan.
Ia menilai struktur pertahanan Barcelona berjalan sesuai rencana, terlebih setelah Araujo dikeluarkan dari lapangan. Kekalahan, menurutnya, bukan akibat dari pertahanan yang terbuka, melainkan faktor teknis lain yang justru muncul dari lini tengah dan depan.
"Permasalahan kami bukan di lini pertahanan kami atau garis pertahanan kami yang tinggi. Saya rasa kami bertahan dengan baik di sepanjang pertandingan ini," ungkap Flick.
Sang pelatih menilai para pemain sudah berusaha menutup ruang Chelsea dan mengantisipasi pergerakan cepat lawan. Hanya saja, momentum pertandingan berubah bukan karena berupa bobolnya pertahanan, melainkan karena situasi lain di lapangan yang dimanfaatkan Chelsea.
Kesalahan Umpan Jadi Masalah Utama
Flick kemudian menguraikan alasan mengapa Barcelona kebobolan tiga gol. Ia menilai timnya terlalu banyak melakukan kesalahan umpan, dan itu memberikan keuntungan besar bagi Chelsea untuk melancarkan serangan balik berbahaya.
Barcelona memang lebih banyak menguasai bola, tetapi penguasaan itu tidak efektif. Kesalahan passing yang dilakukan di area transisi membuat Chelsea bisa langsung mengancam dan memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan pemain Blaugrana.
"Masalah utama kami hari ini adalah kami banyak sekali kehilangan bola dengan mudah. Mereka (Chelsea) tidak melakukan pressing kepada kami dan mereka juga tidak menguasai bola, tidak begitu. Kami mudah sekali salah umpan hari ini," imbuh Flick.
Menurutnya, bukan pressing ketat yang membuat Barcelona kelimpungan. Justru kelalaian sendiri dalam mengalirkan bola yang membuat lawan tampil efisien. Setiap kesalahan yang dilakukan Barcelona langsung berbuah peluang bagi Chelsea, sehingga skor 3-0 mencerminkan betapa fatalnya kehilangan bola di area vital.
Bangkit untuk Pertandingan Berikutnya
Terlepas dari kekalahan menyakitkan tersebut, Barcelona tidak boleh berlarut-larut dalam kekecewaan. Flick menegaskan bahwa tim harus segera kembali fokus, karena pertandingan berat lain sudah menanti mereka.
Barcelona akan menghadapi Deportivo Alaves pada akhir pekan, dan laga ini sangat penting untuk menjaga persaingan dengan Real Madrid di puncak klasemen. Flick menyadari kemenangan wajib diraih agar skuadnya tidak tertinggal dalam perburuan gelar.
Tim pelatih pun mulai menyiapkan evaluasi detail terkait kesalahan umpan dan proses transisi yang menjadi titik masalah besar saat menghadapi Chelsea. Flick berharap momentum buruk di Stamford Bridge menjadi pelajaran berharga agar pemain lebih tenang, akurat, dan disiplin dalam membangun serangan pada pertandingan berikutnya.
Dengan jadwal yang padat, kekompakan dan fokus menjadi kunci untuk memastikan Barcelona tetap berada di jalur kemenangan, terutama di fase krusial musim ini.