JAKARTA - Marcus Rashford kembali menunjukkan performa impresif sejak bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2025. 

Penyerang asal Inggris ini dinilai menemukan kembali ketajamannya setelah periode sulit di Manchester United.

Hingga kini, Rashford telah pulih dari sakit flu dan siap memperkuat Barcelona dalam pertandingan penting Liga Champions melawan Chelsea di Stamford Bridge, Rabu dini hari.

Pelatih Hansi Flick menekankan bahwa perubahan lingkungan menjadi faktor utama peningkatan performa Rashford. Sistem baru, atmosfer tim, dan suasana latihan memberi energi segar bagi pemain berusia 26 tahun itu.

Suasana Positif Dorong Kepercayaan Diri Rashford

Flick menuturkan bahwa Rashford menikmati pengalaman baru bermain di La Liga. Kehidupan di Barcelona dan iklim yang mendukung membantu pemain ini kembali tersenyum dan menikmati sepak bola.

“Saya senang memiliki dia di tim, bermain untuk Barca,” ujar Flick. “Saya telah mengikutinya sepanjang kariernya dan selalu terkesan dengan kualitasnya di kotak penalti.”

Pelatih asal Jerman itu menambahkan bahwa rasa percaya diri Rashford meningkat drastis berkat atmosfer positif di tim. Perubahan ini terlihat dalam cara ia bergerak di lapangan dan mengambil keputusan saat berada di area kritis lawan.

Statistik Menunjukkan Dampak Besar Rashford

Sejauh musim 2025/2026, Rashford telah mencetak enam gol untuk Barcelona, empat di antaranya tercipta di Liga Champions. Dua gol lainnya dicetak saat kunjungan terakhir ke Inggris melawan Newcastle pada September.

Kembalinya Rashford menjadi dorongan besar bagi Barcelona, terutama dalam duel penting melawan Chelsea. Kemenangan di Stamford Bridge akan menentukan peluang mereka lolos langsung ke fase gugur.

Saat ini, Barcelona dan Chelsea sama-sama mengoleksi tujuh poin dari empat laga Liga Champions. Artinya, duel nanti berpotensi menjadi penentu posisi kedua tim di klasemen grup.

Raphinha Siap Menjadi Opsi Tambahan

Selain Rashford, Barcelona mendapat tambahan amunisi dari Raphinha yang baru pulih dari cedera pangkal paha. Pemain asal Brasil ini sempat mengalami kemunduran dalam proses pemulihan, namun akhir pekan lalu tampil sebagai pemain pengganti.

“Selangkah demi selangkah dengan Raphinha,” kata Flick. “Yang penting adalah ia sudah kembali. Soal menit bermain akan kami putuskan sesuai kebutuhan laga.”

Kehadiran Raphinha memberi Fleksibilitas tambahan bagi Flick dalam menata serangan, baik dari sisi sayap kiri maupun kanan. Ini juga membantu mengurangi beban Rashford dan Lewandowski di lini depan.

Laga Penentu di Stamford Bridge

Pertemuan terakhir Barcelona dan Chelsea di Liga Champions terjadi hampir delapan tahun lalu. Saat itu, Barcelona unggul agregat 4-1 di babak 16 besar, namun duel kali ini lebih menantang karena kedua tim memiliki kekuatan yang seimbang.

Chelsea datang dengan modal tak terkalahkan dalam lima laga terakhir Liga Inggris, sedangkan Barcelona menunjukkan tren positif di La Liga. Rashford dan Raphinha menjadi kunci dalam menciptakan peluang dan menyelesaikan serangan dengan efektif.

Duel di Stamford Bridge tidak hanya soal taktik, tetapi juga kesiapan mental pemain. Barcelona harus mampu mengimbangi intensitas permainan Chelsea dan menjaga ritme sepanjang 90 menit.

Hansi Flick menekankan bahwa perubahan lingkungan, suasana positif tim, dan kepercayaan diri menjadi alasan utama Rashford kembali bersinar. Statistik gol dan kontribusinya di lapangan membuktikan hal tersebut.

Dengan kembalinya Rashford dan Raphinha, Barcelona memiliki opsi lebih banyak untuk menyerang dan menjaga ritme permainan. Absennya Pedri tetap menjadi tantangan, namun lini tengah Barcelona diyakini mampu menutup celah kreatif yang ditinggalkan.

Pertandingan melawan Chelsea menjadi momen penting bagi Barcelona untuk menegaskan ambisi di Liga Champions. Keputusan taktik, kemampuan memanfaatkan peluang, dan performa individu seperti Rashford akan menentukan hasil akhir pertandingan.