JAKARTA - Raheem Sterling pernah berada di puncak sorotan dunia. Saat masih membela Manchester City, namanya tak hanya identik dengan kecepatan dan kreativitas, tetapi juga sempat masuk ke jajaran kandidat Ballon d'Or.
Namun, kisah gemilang itu meredup ketika ia mengenakan seragam Chelsea.
Musim ini menjadi titik terendahnya di Stamford Bridge. Di bawah Enzo Maresca, Sterling bahkan belum tampil satu menit pun di Premier League. Kondisi tersebut berdampak besar, termasuk posisinya di Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2026 yang kini ditempati oleh Bukayo Saka dan Jarrod Bowen.
Sejak pindah dari Manchester City pada 2022, pemain 31 tahun itu telah memainkan 81 laga bersama The Blues dengan torehan 19 gol. Meski catatan tersebut cukup solid, penurunannya dalam dua musim terakhir membuat kontribusinya dinilai tidak lagi maksimal.
Di tengah situasi sulit itu, jendela transfer Januari 2026 menghadirkan peluang baru. Leeds United muncul sebagai klub yang tertarik menyelamatkan kariernya serta memperkuat serangan mereka demi lepas dari ancaman degradasi.
Leeds, Palace, dan Fulham Berebut Jasa Sterling
Ketertarikan Leeds bukan satu-satunya. Nama Sterling tetap diminati banyak klub Premier League meski situasinya di Chelsea sedang tidak menguntungkan. Klub-klub yang membutuhkan pemain sayap eksplosif melihatnya sebagai solusi instan.
Crystal Palace termasuk yang masuk dalam barisan peminat. Mereka membutuhkan pengganti di sektor sayap setelah Eberechi Eze hengkang ke Arsenal. Keberhasilan Palace meraih Piala FA musim lalu membuat mereka ingin mempertahankan daya saing, dan Sterling dinilai cocok mengisi kekosongan tersebut.
Melihat status Sterling yang sulit mendapatkan tempat, Palace meyakini bahwa sang winger bisa ditebus dengan harga yang lebih rendah pada bursa transfer musim dingin. Situasi itu tentu menguntungkan bagi mereka yang ingin menambah kedalaman skuad tanpa beban finansial berlebih.
Fulham juga disebut menjadi kandidat tujuan baru. Dengan kontrak Sterling di Chelsea yang masih berlaku hingga 2027, opsi peminjaman dianggap sebagai jalan masuk yang realistis bagi The Cottagers. Mereka memerlukan tambahan kreativitas untuk meningkatkan produktivitas tim.
Sementara Piala Dunia 2026 semakin dekat, Sterling membutuhkan menit bermain yang konsisten. Peluang kembali ke skuad Inggris hanya terbuka jika ia segera pindah dan kembali menunjukkan performa terbaik.
Minimnya Kontribusi Jadi Alasan Chelsea Siap Melepas
Di kubu Chelsea sendiri, situasi semakin jelas. Klub tidak lagi memasukkan Sterling ke dalam rencana jangka panjang Enzo Maresca. Minimnya kontribusi musim lalu membuat mereka menilai sudah waktunya melakukan penyegaran.
Chelsea memiliki kebutuhan untuk merampingkan skuad agar lebih kompetitif. Selain itu, beban gaji yang ditanggung Sterling menjadi salah satu alasan klub mempertimbangkan penjualannya. Dengan fokus membangun tim baru, mereka siap memfasilitasi kepergian sang pemain.
Sterling pun memahami bahwa kariernya membutuhkan panggung yang lebih besar dari sekadar latihan terpisah. Ia ingin kembali menjadi pemain penting di tim utama, terutama mengingat usianya masih berada dalam masa produktif.
Sementara itu, Leeds United yang baru mencetak 10 gol dari 11 pertandingan Premier League musim ini tentu melihat Sterling sebagai tambahan signifikan. Pengalaman bermain di level tertinggi—baik Premier League maupun Liga Champions—dipandang dapat membantu mereka keluar dari tekanan.
Mencari Rumah Baru untuk Menghidupkan Kembali Karier
Perjalanan Sterling di Chelsea mungkin tidak sesuai ekspektasi, tetapi peluang untuk bangkit tetap terbuka lebar. Ketertarikan dari Leeds, Crystal Palace, hingga Fulham menunjukkan bahwa kualitasnya masih dihargai di Premier League.
Dalam situasi ini, keputusan untuk pindah menjadi langkah penting bagi kedua pihak. Sterling mendapatkan kesempatan bermain reguler yang ia butuhkan, sedangkan Chelsea bisa melakukan efisiensi skuad sembari memberi ruang bagi proyek baru di era Maresca.
Jika kepindahan tersebut terealisasi, Sterling bukan sekadar mencari klub baru—ia sedang mencari "rumah baru" untuk menghidupkan kembali karier yang sebelumnya penuh kilau. Dengan motivasi besar menuju Piala Dunia 2026, winger berpengalaman ini memiliki kesempatan untuk menulis ulang bab berikutnya dalam kariernya.