Prompt Gemini AI

10 Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Prank Viral di TikTok

10 Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Prank Viral di TikTok
10 Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Prank Viral di TikTok

JAKARTA - Tren unik kembali mencuri perhatian pengguna media sosial, khususnya di TikTok. Kali ini, fenomena “foto prank orang tak dikenal masuk rumah” tengah ramai diperbincangkan karena berhasil memicu beragam reaksi kocak sekaligus panik dari para korban prank. 

Meski terlihat nyata dan sempat membuat banyak orang terkecoh, foto-foto tersebut bukanlah kejadian sungguhan, melainkan hasil kreasi menggunakan kecerdasan buatan (AI) — tepatnya melalui Gemini AI milik Google.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana kecerdasan buatan kini tak hanya digunakan untuk keperluan profesional seperti desain, konten, atau visualisasi proyek, tetapi juga menjadi bagian dari tren hiburan digital yang viral. 

Dalam konteks ini, Gemini AI dimanfaatkan untuk membuat gambar orang asing seolah-olah muncul di dalam rumah, sehingga menghasilkan efek mengejutkan bagi siapa pun yang melihatnya.

Fenomena Prank yang Tengah Viral di TikTok

Belakangan, banyak pengguna TikTok yang membagikan video berisi reaksi keluarga atau teman ketika mereka dikirimi foto “orang tak dikenal” yang tampak sedang berada di dalam rumah. Dari ekspresi kaget, bingung, hingga panik, semua terekam dalam konten lucu yang akhirnya menyebar luas di berbagai platform.

Meski terkesan menakutkan, prank ini sepenuhnya aman dan tidak melibatkan kejadian nyata. Semua gambar yang digunakan merupakan hasil manipulasi visual menggunakan Gemini AI, platform kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna membuat gambar realistis hanya dengan deskripsi teks atau prompt tertentu.

Namun, seperti halnya tren digital lainnya, penting bagi pengguna untuk menggunakan teknologi ini secara bijak. Tujuan utamanya adalah hiburan, bukan menakut-nakuti atau menimbulkan kepanikan berlebihan.

Langkah-Langkah Membuat Foto Prank Orang Tak Dikenal

Bagi kamu yang penasaran bagaimana cara membuat foto prank seperti yang sedang viral, berikut langkah-langkah dasar yang digunakan oleh para kreator TikTok:

Siapkan foto ruangan rumahmu yang ingin dijadikan latar belakang prank. Pastikan pencahayaan dan sudut pengambilan gambarnya jelas.

Buka Gemini AI melalui tautan resmi berikut: https://gemini.google.com/app

Unggah foto ruanganmu tersebut sebagai background.

Buat prompt atau deskripsi secara detail, misalnya menjelaskan posisi orang, ekspresi wajah, pakaian, hingga arah pandangan.

Tambahkan kata seperti “realistic” atau “photo-realistic” agar hasil gambar tampak lebih menyerupai foto sungguhan.

Tunggu beberapa saat hingga proses generasi gambar selesai.

Hasilnya bisa langsung kamu unduh dan digunakan sebagai bahan prank atau konten hiburan di media sosial.

Dengan langkah sederhana itu, kamu sudah bisa membuat gambar yang tampak autentik seolah-olah benar-benar ada orang asing di rumahmu.

10 Prompt Gemini AI untuk Foto Prank Orang Tak Dikenal

Agar hasilnya maksimal, kamu bisa menggunakan prompt atau deskripsi yang sudah populer di kalangan pengguna Gemini AI. Berikut 10 contoh prompt yang bisa langsung digunakan untuk menciptakan foto prank viral tersebut:

“Tambahkan seorang laki-laki berpakaian lusuh dengan rambut acak-acakan sedang duduk di sofa ruang tamu, ekspresinya bingung seperti kehilangan arah, pastikan pencahayaan dan bayangan sesuai dengan ruangan.”

“Ubah foto ini dengan menambahkan perempuan berpakaian compang-camping duduk di lantai kamar tidur, rambut kusut dan wajah kebingungan, tangannya memegang lutut.”

“Tambahkan seorang pria tampak kotor dan lelah berdiri di pojok dapur, melihat ke arah wastafel dengan ekspresi bingung, pencahayaan alami dari jendela tetap dipertahankan.”

“Masukkan sosok perempuan dengan pakaian robek dan rambut berantakan sedang bersandar di dinding ruang tamu, ekspresinya kosong dan seolah sedang memikirkan sesuatu.”

“Tambahkan laki-laki berpakaian usang sedang jongkok di dekat pintu rumah, rambut panjang acak-acakan, ekspresi bingung seperti baru tersesat.”

“Tambahkan sosok pria berpakaian kotor berdiri di halaman belakang rumah, rambutnya kusut, memandangi rumah dengan wajah kebingungan.”

“Ubah foto ini dengan menambahkan seorang perempuan berwajah letih dan pakaian compang-camping sedang duduk di teras rumah, menatap kosong ke jalan.”

“Tambahkan manusia dengan rambut kusut dan pakaian sobek berjalan perlahan di taman belakang rumah, ekspresi bingung seperti mencari sesuatu.”

“Masukkan sosok laki-laki berpakaian compang-camping sedang duduk di tepi kasur dengan rambut berantakan, menatap lantai kosong dengan ekspresi bingung.”

“Tambahkan perempuan lusuh dengan rambut panjang kusut sedang duduk di lantai dekat tempat tidur, tangannya memegang kepala, wajah kebingungan.”

Dengan prompt di atas, pengguna bisa menyesuaikan suasana foto agar terlihat realistis namun tetap aman digunakan untuk hiburan digital.

Kreativitas dan Etika dalam Menggunakan AI

Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya AI generatif seperti Gemini AI berkembang dan diterima masyarakat. Kini, siapa pun bisa membuat visual menakjubkan hanya dengan perintah teks singkat. Akan tetapi, di balik kreativitas tersebut, penting untuk menjaga etika dalam penggunaannya.

Prank berbasis gambar AI sebaiknya dilakukan dengan batas wajar dan tidak menimbulkan ketakutan berlebihan. Hindari menggunakan wajah orang lain tanpa izin, serta jangan menyebarkan hasil gambar ke publik jika berpotensi disalahartikan sebagai kejadian nyata.

BMKG atau lembaga sejenis mungkin sering mengingatkan soal cuaca ekstrem, tapi di dunia digital, pengguna AI juga perlu mewaspadai “badai informasi palsu” yang bisa muncul akibat penyalahgunaan teknologi ini.

AI sebagai Hiburan, Bukan Kepanikan

Tren foto prank orang tak dikenal masuk rumah menjadi bukti bahwa teknologi AI seperti Gemini kini telah menjadi bagian dari budaya hiburan modern. Dengan kreativitas, siapa pun bisa menghasilkan konten menarik yang menghibur tanpa harus berbuat ekstrem.

Namun demikian, tanggung jawab pengguna tetap menjadi hal utama. Selama AI digunakan secara etis, inovasi ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat positif — bukan menciptakan kepanikan atau kesalahpahaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index