JAKARTA — Menyambut puncak panen raya padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Perum Bulog Barabai menyatakan kesiapan penuh untuk menyerap gabah para petani demi menjaga stabilitas harga dan mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Perum Bulog Barabai, M. Riza Wahyudi Al-Akram.
Menurut Riza, pihaknya telah mulai melakukan pembelian gabah dari sejumlah lokasi, termasuk Desa Cukan Lipai, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), yang disaksikan langsung oleh Bupati HST Samsul Rizal.
"Kami juga sudah menyerap gabah hasil panen padi petani di Desa Cukan Lipai, Kecamatan Batang Alai Selatan, dan disaksikan langsung oleh Bupati HST," ujar Riza.
Komitmen Serap Sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
Sebagai bagian dari BUMN pangan, Bulog Barabai berkomitmen menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memastikan hasil panen petani terserap optimal dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap petani agar tidak dirugikan saat harga pasar mengalami fluktuasi.
"Sebagai perusahaan plat merah, kami siap menindaklanjuti berbagai arahan Presiden pasca panen raya serentak untuk memastikan gabah para petani terserap sesuai HPP," tegas Riza.
Target Serapan Capai 3.200 Ton
Perum Bulog Barabai menargetkan serapan sebesar 3.200 ton setara beras selama masa panen raya tahun ini, dengan rincian 400 ton dalam bentuk gabah (setara 200 ton beras) dan 3.000 ton dalam bentuk beras. Target ini mencakup wilayah kerja enam kabupaten atau se-Banua Enam di Kalimantan Selatan.
"Yang sudah kita serap sampai kemarin sekitar 2.800 ton, jadi masih ada sekitar 400 ton setara beras target yang akan kami kejar," jelas Riza.
Serapan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok pangan nasional, sekaligus mendorong stabilisasi harga di tingkat petani dan konsumen.
Tak Pilih-Pilih Varietas Gabah
Riza juga memastikan bahwa Bulog Barabai tidak membatasi varietas gabah yang dibeli dari petani. Asalkan gabah tersebut telah mencapai usia panen yang sesuai dan dalam kondisi bersih, maka Bulog akan siap membelinya langsung di lokasi.
"Saat ini Bulog tidak pilih-pilih varietas gabah dalam serapannya, yang terpenting sudah sampai umur panen dan jadi gabah bersih. Kami siap membeli langsung di depan alat angkut yang disediakan," kata Riza.
Dengan kapasitas gudang yang mencapai 9.500 ton, Riza menegaskan bahwa pihaknya sangat siap untuk menyerap seluruh target yang ditetapkan.
"Kapasitas gudang kita 9.500 ton, jadi untuk kesiapan gudang kita cukup sampai serapan target 100 persen," tambahnya.
Sistem Pendaftaran Melalui Call Center
Untuk memastikan proses serapan berjalan tertib dan terjadwal, Bulog Barabai mengimbau masyarakat atau petani yang ingin menjual gabahnya agar mendaftar terlebih dahulu. Pendaftaran dapat dilakukan melalui call center yang disediakan oleh Bulog.
"Bagi masyarakat yang ingin menjual gabahnya ke Bulog, silakan mendaftar terlebih dahulu melalui call center 081254539078 (Syamsudin) agar bisa dijadwalkan menyesuaikan dengan antrean pendaftar," ujar Riza.
Strategi Jangka Panjang Ketahanan Pangan
Langkah aktif Bulog Barabai dalam menyerap gabah petani juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan regional dan nasional. Dengan serapan maksimal, pemerintah dapat menjaga stok cadangan beras, terutama dalam menghadapi potensi risiko bencana alam, inflasi, dan ketidakpastian global.
Selain itu, kebijakan ini dinilai memberikan jaminan pasar bagi petani, yang kerap menghadapi tantangan harga anjlok saat musim panen raya tiba.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati HST Samsul Rizal menyambut baik keterlibatan Bulog dalam menyerap gabah petani di daerahnya. Ia berharap kerja sama antara Bulog dan pemerintah daerah dapat terus diperkuat agar hasil panen petani dapat terserap dengan maksimal dan kesejahteraan mereka meningkat.
Dengan adanya keterlibatan aktif dari Bulog dan dukungan dari berbagai pihak, panen raya di Hulu Sungai Tengah diharapkan tidak hanya menghasilkan padi dalam jumlah besar, tetapi juga memberi nilai ekonomi yang nyata bagi para petani lokal.