JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Upaya ini diwujudkan melalui menjalin kerja sama strategis dengan Puskesmas Batang 3, yang diharapkan dapat memperkuat sinergi kedua belah pihak dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi para warga binaan.
Dalam sebuah pertemuan penting yang dilaksanakan baru-baru ini, Kepala Lapas Batang, Nurhamdan, bersama dengan pejabat struktural lainnya, secara resmi mengadakan koordinasi dengan Puskesmas Batang 3. Langkah ini, menurut Nurhamdan, adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam Lapas. "Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Puskesmas Batang 3 selama ini. Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan bahwa warga binaan mendapatkan hak kesehatan yang mereka perlukan," ujar Nurhamdan.
Menurut keterangan dari pihak Lapas Batang, salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah untuk memberikan arahan kepada Klinik Pratama Rawat Jalan di Lapas Batang. Tujuannya adalah untuk membantu klinik tersebut dalam meningkatkan akreditasinya sehingga dapat mencapai predikat paripurna. Hal ini diharapkan akan berpengaruh positif terhadap kualitas layanan kesehatan yang diterima oleh WBP, serta memberikan jaminan mutu dan standar pelayanan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain langkah strategis dalam peningkatan akreditasi klinik, koordinasi dengan Puskesmas Batang 3 juga menghasilkan rencana pelaksanaan program Medical Check-Up (MCU) untuk WBP. Program inovatif ini dirancang untuk dilaksanakan bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun WBP setiap individunya. Melalui program ini, setiap WBP yang berulang tahun akan menerima pemeriksaan kesehatan secara gratis. "Ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran WBP akan pentingnya menjaga kesehatan. Setiap ulang tahun bukan hanya dirayakan, tetapi dijadikan momentum untuk peduli pada kesehatan diri sendiri," jelas Nurhamdan lebih lanjut.
Dalam pelaksanaannya, program MCU tersebut tidak hanya sekadar sebagai simbolisasi kepedulian, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam deteksi dini potensi masalah kesehatan yang mungkin dialami WBP. "Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, kami berharap dapat mengidentifikasi serta memberikan intervensi medis sedini mungkin kepada para warga binaan yang mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut," ungkap seorang tenaga medis dari Puskesmas Batang 3 yang terlibat dalam program ini.
Lebih daripada itu, sebagai bagian dari cakupan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi WBP, Lapas Batang dengan bantuan Puskesmas Batang 3, juga akan melaksanakan skrining CA Colon Rektal. Ini adalah inisiatif penting mengingat deteksi dini kanker kolorektal dapat signifikan dalam meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan standar kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang berada di dalam lapas.
Dalam penutupan sesi koordinasi, kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus menjalin hubungan kerja sama yang harmonis dan saling mendukung. "Ke depan, kami berharap bahwa sinergi ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi lembaga atau institusi lain untuk melakukan hal serupa, karena layanan kesehatan adalah hak dasar yang harus bisa diakses oleh setiap orang, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pemasyarakatan," tegas Nurhamdan, mengakhiri sesi diskusi dengan optimisme tinggi.
Dengan adanya kerjasama ini, Lapas Batang menegaskan langkahnya menuju reformasi layanan kesehatan yang lebih baik, serta memberikan pelayanan maksimal yang berbasis hak asasi kepada warga binaan. Upaya ini sekaligus akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kualitas hidup para warga binaan, sehingga mampu menjadikan mereka individu yang lebih sehat dan siap kembali ke masyarakat dengan kondisi fisik dan mental yang lebih prima.