JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin langsung kegiatan Panen Raya Padi Serentak Nasional yang dilaksanakan di 14 provinsi dan 198 kabupaten/kota, dengan melibatkan ribuan petani dan jajaran kepala daerah. Kegiatan utama dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sementara daerah lain mengikuti secara serentak, termasuk Kalimantan Selatan yang memusatkan kegiatan di Desa Panca Karya, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.
Panen raya yang digelar pada Senin, 7 April 2025 ini menjadi simbol kuat komitmen nasional dalam meningkatkan produksi beras serta mewujudkan target besar pemerintah menuju swasembada pangan di tengah ketidakpastian kondisi global.
Digelar Serentak, Presiden Lakukan Koordinasi via Videoconference
Sebanyak 14 provinsi yang mengikuti kegiatan ini adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Agar pelaksanaan panen benar-benar serentak, Presiden Prabowo melakukan koordinasi langsung melalui videoconference dengan seluruh gubernur dan kepala daerah yang terlibat.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengatur dan mengelola sektor pangan secara sistematis dan kolaboratif dari pusat hingga daerah," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya secara virtual.
Kalsel: Sentra Padi Nasional dengan 1,2 Juta Ton Produksi
Kalimantan Selatan menjadi salah satu provinsi yang memiliki kontribusi besar dalam produksi beras nasional. Pada tahun 2024, provinsi ini mencatatkan produksi padi sebesar 1,2 juta ton, menjadikannya provinsi ke-11 terbesar dalam kontribusi beras nasional.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Sekretaris Daerah, bersama Bupati Barito Kuala dan Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, memimpin langsung panen raya di Desa Panca Karya yang mencakup area seluas 20.237 hektar.
"Petani di sini bahkan mampu menanam hingga tiga kali dalam satu musim, menunjukkan keberhasilan program peningkatan indeks pertanaman," kata Sekda Provinsi Kalsel dalam keterangannya.
Program peningkatan tersebut didukung oleh optimalisasi lahan (oplah) dan penyediaan pupuk subsidi yang lebih merata. Tahun ini, Presiden Prabowo telah menyetujui alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton, berdasarkan usulan dari Kementerian Pertanian.
Mentan: Serapan Gabah Naik 2.000 Persen
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa momen ini merupakan bukti nyata peningkatan produksi beras nasional yang signifikan.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kita mencatatkan peningkatan produksi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir," jelas Amran di lokasi panen.
Total luas panen serentak di 14 provinsi mencapai 123.228 hektar, dengan estimasi cadangan beras nasional hingga April 2025 sebesar 2,4 juta ton.
Amran juga menegaskan bahwa BULOG akan menyerap seluruh gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, guna menjamin keuntungan dan kesejahteraan petani.
“Jaminan harga dan serap gabah oleh BULOG memberikan keuntungan dan kebahagiaan bagi petani kita, sehingga serapan BULOG meningkat hingga 2.000 persen,” ungkapnya.
Sentra Lain di Kalsel Juga Gelar Panen Raya
Selain di Barito Kuala, panen raya juga berlangsung di berbagai sentra produksi padi lainnya di Kalimantan Selatan seperti:
Kabupaten Banjar (Desa Lok Tangga),
Kabupaten Hulu Sungai Utara (Desa Hambuku Hulu),
Kabupaten Balangan (Desa Sikontan),
Kabupaten Tabalong (Desa Pangelak),
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Desa Padang Batung),
Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Desa Cukan Lipai), dan
Kabupaten Tapin (Desa Timbaan).
Padi yang ditanam sebagian besar merupakan varietas lokal Siam Madu, dengan produktivitas mencapai 6,2 ton per hektar.
Kolaborasi Multipihak: Kunci Sukses Peningkatan Produksi
Kegiatan panen raya ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur Forkopimda, pimpinan wilayah BULOG, PT Pupuk Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten, serta Balai Wilayah Sungai dan stakeholder lainnya.
Pemerintah pusat menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pangan, serta pihak swasta untuk menjaga kelangsungan program ketahanan pangan nasional.
Optimisme Menuju Swasembada Pangan
Presiden Prabowo menyampaikan rasa optimis bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan berkat kerja keras petani dan kebijakan strategis di sektor pertanian.
"Semangat petani kita dan sinergi lintas sektor adalah pondasi utama untuk ketahanan pangan Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global," tegas Presiden Prabowo.
Dengan capaian ini, Indonesia semakin mendekati cita-cita besar sebagai negara mandiri dalam urusan pangan, sekaligus menegaskan posisi sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi nasional.