ANGKASA PURA

Penurunan Harga Tiket Pesawat Hingga 50 Persen Jelang Angkutan Lebaran 2025: Strategi InJourney Airports untuk Mendongkrak Mobilitas Udara

Penurunan Harga Tiket Pesawat Hingga 50 Persen Jelang Angkutan Lebaran 2025: Strategi InJourney Airports untuk Mendongkrak Mobilitas Udara
Penurunan Harga Tiket Pesawat Hingga 50 Persen Jelang Angkutan Lebaran 2025: Strategi InJourney Airports untuk Mendongkrak Mobilitas Udara

JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) meluncurkan langkah signifikan menjelang periode angkutan Lebaran 2025 dengan secara resmi menurunkan tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen. Langkah ini diharapkan dapat berperan penting dalam menurunkan harga tiket pesawat, sehingga memfasilitasi dan meningkatkan mobilitas masyarakat selama perayaan Idul Fitri 1446 H.

Faik Fahmi, Direktur Utama InJourney Airports, mengumumkan penurunan tarif tersebut akan berlaku di seluruh bandara yang dikelola oleh perusahaan, termasuk penurunan masing-masing sebesar 50% untuk Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).

“Penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat, sementara penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Kami percaya bahwa kontribusi nyata ini dapat mengurangi harga tiket pesawat, sehingga membawa manfaat langsung kepada masyarakat,” ujar Faik Fahmi dalam keterangan pers pada hari Senin (3/3).

Tarif PJP2U dan PJP4U Turun Demi Ekonomi dan Mobilitas Nasional

Penurunan tarif sudah dijadwalkan berlaku selama periode 1 Maret hingga 7 April 2025. Keputusan penting ini tidak hanya bertujuan untuk membuat perjalanan udara lebih terjangkau tetapi juga untuk mendorong pergerakan ekonomi dan mendukung upaya pemerintahan Prabowo-Gibran dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

“Kami berharap penurunan tarif jasa bandara ini dapat mendukung mobilitas masyarakat selama masa Hari Raya Idul Fitri 1446 H,” lanjut Fahmi.

Tarif Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), yang dikenal juga sebagai Passenger Service Charge (PSC), merupakan tarif yang termasuk dalam harga tiket pesawat. Oleh karena itu, penurunan sebesar 50% pada tarif PJP2U ini secara langsung berdampak pada pengurangan harga tiket bagi penumpang domestik kelas ekonomi serta penerbangan tambahan (extra flight) pada masa puncak Lebaran nanti.

Langkah serupa diterapkan pada tarif PJP4U, yang mengalami penurunan harga 50% untuk mendukung maskapai penerbangan domestik pada tanggal keberangkatan antara 24 Maret hingga 7 April 2025. Ini merupakan strategi pengelolaan bandara berbasis ekosistem, di mana lembaga dan operator saling bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa.

“Diharapkan penurunan tarif PJP4U sebesar 50% dapat mendukung operasional maskapai selama periode angkutan lebaran,” ucap Faik Fahmi penuh optimisme.

Persiapan Operasional 24 Jam untuk Memaksimalkan Angkutan Lebaran

Seiring dengan penurunan harga tiket pesawat, InJourney Airports memperkirakan lonjakan signifikan pergerakan penumpang. Sebagai respons, bandara-bandara utama di bawah pengelolaan InJourney Airports akan beroperasi 24 jam selama masa angkutan Lebaran 2025, menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan maskapai penerbangan. Beberapa bandara yang dipastikan beroperasi penuh waktu antara lain adalah Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Sam Ratulangi Manado.

Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan kelancaran penumpang tetapi juga memastikan bahwa posisi Indonesia sebagai salah satu hub transportasi udara di Asia Tenggara tetap kuat dan kompetitif.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Kebijakan Tarif Baru

Langkah penurunan tarif ini tak hanya memiliki dampak signifikan terhadap industri penerbangan tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, mobilitas masyarakat saat Lebaran diharapkan meningkat, memungkinkan mereka untuk lebih mudah dan cepat kembali ke kampung halaman untuk merayakan momen penting bersama keluarga.

Secara ekonomi, kebijakan ini berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai daerah, terutama melalui peningkatan pariwisata domestik dan membawa dampak positif bagi sektor-sektor terkait, terutama perhotelan, kuliner, dan jasa transportasi darat. Dengan demikian, InJourney Airports tak sekadar memberikan kontribusi pada industri penerbangan, tetapi juga mendukung kebangkitan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan penurunan tarif significant ini, InJourney Airports menetapkan standar baru dalam memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara, mengukuhkan posisi sebagai pelopor dalam memfasilitasi perjalanan lebih terjangkau yang berkelanjutan dan konsisten. Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat dan pelaku industri, meningkatkan harapan dan optimisme terhadap masa depan industri penerbangan tanah air yang lebih cerah, inklusif, dan terjangkau.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index