JAKARTA - Industri otomotif pada tahun 2024 mengalami kelesuan yang cukup signifikan, yang akhirnya turut berdampak pada sektor pembiayaan. Salah satu pemain utama dalam industri pembiayaan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau yang lebih dikenal dengan Adira Finance, melaporkan penurunan pembiayaan baru sebesar 12% year-on-year, menyusut menjadi Rp36,6 triliun. Informasi ini dirilis resmi oleh perusahaan melalui siaran pers di Jakarta kemarin.
Lesunya pasar otomotif ini tidak hanya berdampak pada kendaraan roda empat, tetapi juga terasa pada segmen kendaraan roda dua. Meskipun sektor otomotif mengalami kontraksi, Adira Finance menunjukkan ketahanan dengan adanya kinerja positif pada lini pembiayaan non-otomotif. Strategi diversifikasi ini dilaporkan berhasil oleh Adira Finance, mencatatkan pertumbuhan sebesar 10% secara year-on-year menjadi Rp9,8 triliun. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran fokus dari pembiayaan otomotif ke sektor lain yang lebih stabil dan menguntungkan.
Dewa Made Susila, Presiden Direktur Adira Finance, menjelaskan bahwa kenaikan pada pembiayaan non-otomotif didorong oleh keberhasilan produk "Solusi Dana". Produk ini merupakan pembiayaan multiguna yang kini menjadi salah satu kontributor utama bagi pendapatan perusahaan. “Sebagian besar pembiayaan non-otomotif saat ini dikontribusi oleh pembiayaan multiguna melalui produk 'Solusi Dana'. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) relatif stabil sebesar Rp56,0 triliun,” ujarnya dalam siaran pers tersebut.
Fenomena penurunan pada pembiayaan baru ini sejalan dengan menurunnya permintaan pasar otomotif yang sudah berlangsung sejak awal tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pasar ini antara lain, ketidakpastian ekonomi global, tingkat inflasi yang tinggi, serta perubahan preferensi konsumen. Masyarakat kini lebih selektif dalam melakukan pembelian aset besar seperti kendaraan. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah terkait pajak dan pengetatan regulasi kredit juga mempengaruhi daya beli konsumen.
Kondisi ini menuntut perusahaan pembiayaan seperti Adira Finance untuk lebih inovatif dalam menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Diversifikasi portofolio pembiayaan ke segmen yang lebih stabil adalah salah satu langkah yang diambil perusahaan untuk mengatasi tantangan pasar ini. Dewa Made Susila mengungkapkan, "Kami terus mengidentifikasi peluang di luar sektor otomotif guna mempertahankan kinerja positif perusahaan di tengah tantangan pasar."
Sementara itu, Adira Finance tetap memegang komitmen untuk menjaga stabilitas portofolionya. Dengan total piutang pembiayaan yang dikelola mencapai Rp56 triliun, perusahaan berupaya untuk tetap menjaga kualitas aset dan mengurangi risiko kredit. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa walaupun ada penurunan dalam pembiayaan baru, kualitas portofolio tetap terjaga.
Dalam menghadapi tahun-tahun mendatang, Adira Finance menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan dinamika pasar. Ke depan, perusahaan ini akan terus melakukan inovasi produk serta memperluas kerjasama strategis dengan mitra usaha di berbagai sektor. "Kami melihat potensi yang besar di sektor pembiayaan berbasis teknologi dan akan terus mengembangkan layanan digital kami agar dapat lebih memenuhi kebutuhan nasabah," tambah Dewa Made Susila.
Ia juga menekankan pentingnya teknologi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada pelanggan. Implementasi teknologi digital dianggap dapat membantu perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan. Efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi diharapkan dapat mempercepat proses administrasi dan pengambilan keputusan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan berbagai strategi dan langkah adaptif yang diambil, Adira Finance optimis dapat melewati tantangan 2024 ini dengan baik. Perusahaan ini tetap berpegang pada prinsip untuk memberikan solusi keuangan yang terbaik bagi pelanggan, serta menjaga kepuasan dan kepercayaan mereka sebagai prioritas utama.
Masa depan industri otomotif dan pembiayaan di Indonesia masih penuh dengan tantangan, namun dengan strategi yang tepat dan kemampuan beradaptasi, perusahaan-perusahaan di sektor ini diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Bagi Adira Finance, diversifikasi usaha dan inovasi layanan terus menjadi kunci untuk mempertahankan posisi sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia.
Dengan berfokus pada pengembangan produk secara berkelanjutan dan memperkuat fondasi bisnis, masa depan pembiayaan Indonesia akan semakin menjanjikan, meski tantangan belum sepenuhnya teratasi.