OLAHRAGA

Legenda Sepak Bola Indonesia Bejo Sugiantoro Tutup Usia: Peringatan Dokter tentang Kolaps Jantung saat Olahraga

Legenda Sepak Bola Indonesia Bejo Sugiantoro Tutup Usia: Peringatan Dokter tentang Kolaps Jantung saat Olahraga
Legenda Sepak Bola Indonesia Bejo Sugiantoro Tutup Usia: Peringatan Dokter tentang Kolaps Jantung saat Olahraga

JAKARTA - Dunia sepak bola Indonesia berduka atas kepergian legenda Persebaya dan Timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro, yang meninggal dunia pada Selasa pagi. Pemain bertahan yang dikenal tangguh ini menghembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Surabaya, setelah sebelumnya mengalami kolaps ketika bermain sepak bola.

Kehilangan sosok Bejo Sugiantoro menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya pemahaman tentang kesehatan jantung, terutama saat berolahraga. Dalam kesempatan ini, spesialis jantung terkemuka, dr Vito Damay, SpJP(K), FIHA, FICA, menyampaikan imbauan bagi publik untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda adanya masalah jantung.

Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Masalah Jantung Saat Berolahraga

Dokter Vito Damay mengingatkan bahwa seseorang dengan faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, serta riwayat keluarga dengan penyakit serupa, memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung saat melakukan aktivitas fisik. Intensitas olahraga yang tinggi bisa memicu kondisi tersebut, terutama jika tidak diimbangi dengan pemeriksaan kesehatan yang rutin.

"Umumnya, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai, seperti nyeri atau rasa tidak nyaman di area dada dan sesak napas yang tidak biasa," tegas dr Vito dalam wawancara dengan salah satu media, Rabu (26/2/2025).

Nyeri dada bisa dirasakan dalam berbagai bentuk, mulai dari sensasi tertekan hingga rasa terbakar atau berat. Sensasi ini menjadi salah satu gejala awal yang sering terlihat pada pasien yang mengalami gangguan jantung. Selain itu, sesak napas yang tidak biasa saat melakukan aktivitas ringan hingga sedang juga merupakan indikasi penting.

Dr Vito menjelaskan lebih lanjut bahwa, "Pertama itu nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada, bisa terasa seperti ditekan, terbakar, atau berat. Lalu sesak napas yang tidak biasa, terutama jika terjadi saat aktivitas ringan hingga sedang."

Tanda-tanda Lain yang Harus Diperhatikan

Tidak hanya nyeri dada dan sesak napas, ada beberapa gejala lainnya yang juga harus diwaspadai. Misalnya, pusing atau bahkan hampir pingsan saat berolahraga bisa menjadi sinyal adanya masalah pada jantung. Kondisi ini sering kali diabaikan karena dianggap sebagai kelelahan normal.

Selain itu, dr Vito juga menyoroti palpitasi atau jantung berdebar tidak teratur sebagai tanda penting lainnya. Jika kondisi ini terjadi secara konsisten atau dalam durasi yang lama, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Keletihan ekstrem yang tidak sebanding dengan intensitas olahraga juga menjadi tanda bahaya lainnya. "Apabila selama berolahraga masyarakat mengalami kondisi tersebut," kata dr Vito, "sebaiknya segera berhenti berolahraga dan carilah pertolongan medis secepatnya."

Pentingnya Kesadaran Akan Risiko Kesehatan

Kasus kematian mendadak saat berolahraga seperti yang dialami oleh Bejo Sugiantoro memang bukan pertama kalinya terjadi, baik di Indonesia maupun di dunia. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan risiko dan gejala awal masalah jantung sangat penting. Pemeriksaan kesehatan rutin sebelum memulai program olahraga berat dapat membantu meminimalkan risiko ini.

Dengan kata lain, peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat menjadi sangat penting untuk pencegahan lebih dini. "Kesehatan jantung adalah yang utama," imbuh dr Vito, menekankan pentingnya deteksi dini.

Memperingati Kepergian Sosok Legenda

Sementara itu, suasana duka masih melingkupi keluarga besar Persebaya dan pecinta sepak bola tanah air. Bejo Sugiantoro dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Karirnya yang cemerlang dan kontribusinya terhadap dunia sepak bola tanah air dikenang oleh banyak orang.

Banyak rekan, penggemar, dan komentator sepak bola yang memberikan penghormatan terakhir serta belasungkawa kepada keluarga Bejo. Tidak sedikit yang berharap agar kepergian Bejo menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama dalam hal kewaspadaan terhadap kesehatan.

Sebagai kesimpulan, meskipun olahraga merupakan aktivitas yang mendukung kesehatan, penting untuk tetap memperhatikan kondisi tubuh dan memahami sinyal yang diberikan oleh tubuh kita. Dengan demikian, risiko masalah kesehatan yang serius, seperti kolaps jantung saat berolahraga, dapat dihindari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index