PROYEK TOL

Kementerian Pekerjaan Umum Tinjau Proyek Ambisius Tol Bawah Laut IKN: Masih Tahap Evaluasi dan Kolaborasi dengan Korea Selatan

Kementerian Pekerjaan Umum Tinjau Proyek Ambisius Tol Bawah Laut IKN: Masih Tahap Evaluasi dan Kolaborasi dengan Korea Selatan
Kementerian Pekerjaan Umum Tinjau Proyek Ambisius Tol Bawah Laut IKN: Masih Tahap Evaluasi dan Kolaborasi dengan Korea Selatan

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mengevaluasi rencana pembangunan tol bawah laut, juga dikenal sebagai immersed tunnel, yang akan menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini muncul sebagai bagian dari visi besar pembangunan infrastruktur IKN yang mengedepankan konektivitas dan modernitas.

Ketertarikan pada proyek tol bawah laut ini sebagian besar ditopang oleh minat dan investasi yang dapat datang dari Korea Selatan. Rachman Arief Dienaputera, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, dalam acara Market Sounding KPBU IKN di Auditorium Kementerian PUPR, mengungkapkan bahwa rencana ini masih dalam tahap evaluasi intensif. "Masih dievaluasi. Kami kejar dulu jalan-jalan tol yang ada," ujar Rachman, mempertegas prioritas kementeriannya dalam menyelesaikan proyek infrastruktur yang ada sebelum melanjutkan ke proyek yang lebih ambisius.

Tol Bawah Laut Sebagai Bagian dari Rencana Besar IKN

Tol bawah laut ini dimaksudkan sebagai bagian tak terpisahkan dari jaringan jalan tol akses IKN yang diharapkan dapat mendukung konektivitas antara Balikpapan dan daerah IKN. Jalan tol ini memiliki panjang total 47 kilometer dan akan menghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan pusat pemerintahan di IKN dalam waktu tempuh sekitar 30 menit. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan akses cepat dan efisien ke wilayah ibu kota baru.

Jika rencana ini terealisasi, tol bawah laut di IKN akan menjadi yang pertama di Indonesia, membuka jalan bagi penerapan teknologi modern dalam pembangunan infrastruktur nasional. Pentingnya teknologi dan inovasi dalam proyek ini juga disoroti oleh Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PUPR, Wida Nurfaida. "Pembuatan desain tol bawah laut IKN melibatkan konsultan atau pakar internasional. Hal itu dilakukan karena proyek tersebut merupakan infrastruktur yang benar-benar baru bagi pemerintah Indonesia," ungkap Wida, menegaskan bahwa dukungan dari pihak internasional akan menjadi kunci suksesnya proyek ini.

Dukungan Internasional dan Tantangan Pendanaan

Proyek ini tidak hanya monumental dari segi teknis tetapi juga menantang dari sisi pendanaan. Dengan biaya yang diperkirakan mencapai Rp 11,04 triliun atau sekitar US$ 682 juta, proyek ini menuntut perenca­naan keuangan yang matang serta kolaborasi strategis dengan pihak luar negeri, khususnya Korea Selatan yang menunjukkan minat besar dalam proyek infrastruktur strategis ini.

Dalam seminar Indonesia-Korea Technical Exchange 2024, yang juga disiarkan langsung di kanal YouTube Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Wida Nurfaida menjelaskan potensi kerjasama dengan Korea Selatan dalam mewujudkan proyek ini. "Perkiraan biaya untuk penyelesaian immersed tunnel kurang lebih sekitar Rp 11 triliun atau US$ 682 juta," katanya.

Sayap Penerapan Teknologi Modern dalam Pembangunan Infrastruktur

Proyek tol bawah laut di IKN ini bukan hanya soal membangun jalan, tetapi juga mencerminkan ambisi Indonesia untuk mengejar ketinggalan dalam hal penerapan teknologi dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan immersed tunnel membutuhkan teknik-teknik konstruksi yang sangat canggih, menjadikannya langkah maju yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur nasional yang berstandar global.

Keterlibatan pakar dan konsultan internasional tidak hanya menambah bobot teknis proyek ini tetapi juga membuka pintu bagi transfer pengetahuan dan teknologi ke Indonesia. Hal ini pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kapasitas domestik dalam menangani proyek-proyek besar dan kompleks di masa depan.

Masa Depan Proyek dan Dampaknya bagi IKN

Meskipun masih dalam tahap evaluasi, proyek ini menunjukkan arah masa depan infrastruktur Indonesia yang lebih modern dan terhubung. Proyek tersebut juga diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi di sekitarnya, dengan menarik lebih banyak investasi, baik domestik maupun asing, serta meningkatkan daya tarik IKN sebagai pusat pemerintahan baru.

Evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR menunjukkan langkah hati-hati pemerintah dalam memastikan bahwa semua aspek teknis, finansial, dan lingkungan diperhatikan sebelum proyek ini disetujui. Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh Indonesia.

Sebagai kesimpulan, proyek tol bawah laut di IKN memegang potensi besar untuk merevolusi cara kita memandang pembangunan infrastruktur di negeri ini. Dengan kolaborasi internasional, pembiayaan yang cermat, dan penerapan teknologi canggih, tol ini bisa menjadi simbol kemajuan Indonesia dalam bidang infrastruktur. Namun, keleluasaan untuk terus mengevaluasi setiap langkah adalah langkah yang bijak, memastikan bahwa visi ambisius ini selaras dengan keberlanjutan dan kepentingan nasional yang lebih besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index