Prospek Investasi Asuransi Jiwa Masih Menjanjikan pada Tahun Mendatang

Selasa, 23 Desember 2025 | 09:46:15 WIB
Prospek Investasi Asuransi Jiwa Masih Menjanjikan pada Tahun Mendatang

JAKARTA - Industri asuransi jiwa nasional diperkirakan masih memiliki ruang pertumbuhan dari sisi hasil investasi. 

Proyeksi ini muncul di tengah dinamika ekonomi global yang terus bergerak dan menuntut pelaku industri untuk semakin adaptif dalam mengelola portofolio.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia melihat peluang tersebut tetap terbuka pada 2026. Meski tantangan eksternal masih membayangi, strategi pengelolaan yang tepat dinilai mampu menjaga kinerja investasi tetap positif.

Optimisme ini bukan tanpa dasar. Capaian industri sepanjang 2025 menjadi indikator penting bahwa sektor asuransi jiwa masih mampu memanfaatkan momentum pasar secara optimal.

Dengan pendekatan yang terukur, industri diyakini bisa mempertahankan tren pertumbuhan hasil investasi secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

Pengaruh Lingkungan Ekonomi Global

Direktur Eksekutif AAJI Emira Oepangat menjelaskan bahwa proyeksi pertumbuhan hasil investasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal. Lingkungan global masih menjadi variabel utama yang menentukan arah pergerakan pasar keuangan.

"Faktornya, yakni dinamika ekonomi global, perkembangan geopolitik, arah kebijakan moneter global, serta volatilitas di pasar keuangan," ungkap Emira kepada Kontan, Senin (22/12/2025).

Kondisi tersebut menuntut perusahaan asuransi jiwa untuk mencermati setiap perubahan kebijakan dan sentimen global. Perubahan suku bunga global maupun tensi geopolitik dapat berdampak langsung terhadap nilai aset investasi.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, pengambilan keputusan investasi perlu dilakukan dengan perhitungan matang agar risiko tetap terkendali.

Strategi Kehati-hatian Jadi Kunci

AAJI menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi asuransi jiwa. Pendekatan ini dinilai krusial agar perusahaan tetap mampu memenuhi kewajiban jangka panjang kepada pemegang polis.

Emira menyampaikan bahwa strategi investasi harus disesuaikan dengan profil kewajiban masing-masing perusahaan. Setiap entitas memiliki karakteristik risiko dan kebutuhan likuiditas yang berbeda.

Selain itu, penerapan diversifikasi portofolio menjadi langkah yang tidak bisa ditawar. Penyebaran investasi ke berbagai instrumen diharapkan dapat meminimalkan dampak fluktuasi pasar.

Perusahaan juga didorong untuk menjalankan kebijakan investasi yang disiplin. Pendekatan berbasis manajemen risiko dinilai mampu menjaga stabilitas hasil investasi dalam jangka panjang.

Dengan kombinasi kehati-hatian dan disiplin, industri asuransi jiwa diyakini tetap memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan pasar.

Kinerja Positif Sepanjang Tahun Berjalan

Data kinerja industri sepanjang 2025 memberikan gambaran yang cukup optimistis. Berdasarkan catatan AAJI per kuartal III-2025, hasil investasi industri asuransi jiwa meningkat signifikan secara tahunan.

Pertumbuhan tersebut tercatat sebesar 25,5% secara year on year. Nilai hasil investasi yang dibukukan mencapai Rp 33,81 triliun, mencerminkan pemulihan dan penguatan kinerja investasi.

Emira menjelaskan bahwa peningkatan ini sejalan dengan berbagai perkembangan di pasar keuangan domestik. Pergerakan instrumen investasi utama memberikan kontribusi positif terhadap portofolio industri.

Capaian ini juga menunjukkan bahwa strategi investasi yang diterapkan sepanjang tahun mampu merespons kondisi pasar dengan cukup baik.

Hasil tersebut menjadi bekal penting bagi industri untuk menjaga momentum pertumbuhan pada periode berikutnya.

Peran Pasar Modal dan Surat Berharga Negara

Salah satu faktor pendukung utama peningkatan hasil investasi adalah kinerja pasar modal. Emira menyebutkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan tren penguatan hingga kuartal III-2025.

"Per kuartal III-2025, IHSG menunjukkan tren penguatan yang turut memberikan dampak positif terhadap portofolio investasi yang ditempatkan pada instrumen pasar modal," katanya.

Selain saham, instrumen Surat Berharga Negara juga berkontribusi signifikan. Kenaikan harga SBN memberikan dorongan tambahan terhadap nilai portofolio investasi asuransi jiwa.

Porsi investasi industri asuransi jiwa pada SBN mencapai sekitar 41,5% dari total portofolio. Komposisi ini membuat pergerakan positif SBN berdampak besar terhadap kinerja keseluruhan.

Dengan dominasi instrumen yang relatif stabil, industri memiliki bantalan yang cukup kuat untuk meredam gejolak pasar.

Kombinasi antara pasar modal dan SBN dinilai akan tetap menjadi tulang punggung investasi asuransi jiwa ke depan.

Melihat capaian dan strategi yang ada, peluang pertumbuhan hasil investasi pada 2026 masih terbuka. Selama prinsip kehati-hatian dijaga dan manajemen risiko dijalankan secara konsisten, industri asuransi jiwa diyakini mampu mempertahankan kinerja positif di tengah tantangan global.

Terkini