Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pasokan Cabai dari Petani Aceh

Senin, 22 Desember 2025 | 13:34:09 WIB
Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pasokan Cabai dari Petani Aceh

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menerima kiriman 1,4 ton cabai merah dari petani Aceh untuk memenuhi kebutuhan warga ibu kota. 

Komoditas ini selanjutnya dijual melalui gerai-gerai Pasar Jaya dengan harga lebih terjangkau.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan cabai yang diterima memiliki kualitas baik dan diminati masyarakat. Harga jual ditetapkan Rp 40 ribu per kilogram, lebih rendah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp 50 ribu.

Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah menjaga ketersediaan cabai di ibu kota dan sekaligus mendukung penghasilan petani Aceh.

Skema Pertanian Kontrak Jadi Pilihan Strategis

Pemprov DKI Jakarta membuka peluang kerjasama dengan Aceh melalui sistem pertanian kontrak atau contract farming. Skema ini memungkinkan petani dan perusahaan bekerja sama untuk produksi komoditas sesuai kebutuhan pasar.

Rano menekankan, kontrak semacam ini akan mempermudah pengaturan pasokan cabai secara stabil. Ia juga meminta jajarannya menjaga kualitas cabai agar konsumen mendapatkan produk terbaik.

Konsep contract farming juga diharapkan bisa memberikan kepastian penghasilan bagi petani sekaligus menjamin ketersediaan pasokan bagi masyarakat di Jakarta.

Distribusi Cabai dari Aceh ke Jakarta dan Sumatera Utara

Sebelumnya, Kementerian Pertanian membeli total 40 ton cabai dari Aceh Tengah dan Bener Meriah. Tujuannya menjaga distribusi lancar sekaligus melindungi penghasilan petani pascabencana.

Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat Hercules ke Jakarta, dengan 15 ton langsung dikirim ke ibu kota melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Sisa komoditas dialokasikan ke Medan, Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan regional.

Koordinasi distribusi juga melibatkan pedagang cabai di Pusat Informasi Pasar Kramat Jati (PIKJ) agar komoditas terserap optimal di pasar.

Harga Terjangkau dan Dukungan Pasar bagi Petani

Cabai Aceh dijual di Jakarta lebih rendah dari harga pasar, yakni Rp 40 ribu per kilogram. Penetapan harga ini bertujuan membantu masyarakat memperoleh komoditas dengan biaya terjangkau.

Langkah ini sekaligus menjaga stabilitas harga cabai di pasar lokal dan mendorong daya beli konsumen. Pemerintah memastikan ketersediaan pasokan tetap terjaga hingga akhir tahun 2025.

Bulog dan Pasar Jaya menjadi mitra penting dalam penyaluran cabai, sehingga komoditas dapat sampai langsung ke tangan konsumen. Dukungan sistem distribusi ini juga meminimalkan risiko kerugian bagi petani Aceh.

Pentingnya Sinergi Pemerintah dan Petani

Kerja sama antarwilayah menjadi strategi penting dalam memastikan kebutuhan pangan ibu kota terpenuhi. Program pengiriman cabai Aceh ke Jakarta mencontohkan model kolaborasi efektif.

Selain menjaga stabilitas harga, upaya ini memperkuat koneksi antara produsen dan konsumen. Ke depan, skema contract farming diharapkan lebih luas diterapkan untuk komoditas lain.

Rano Karno menekankan komitmen pemerintah menjaga kualitas dan kuantitas pasokan. Dengan dukungan penuh, pasokan cabai dari Aceh ke Jakarta diharapkan dapat berlangsung berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak.

Langkah ini juga menjadi contoh bagaimana pemerintah memanfaatkan logistik udara untuk mengatasi tantangan geografis, terutama untuk wilayah terdampak bencana atau terpencil.

Terkini