4 Kesalahan Ruben Amorim Buat Man United Gagal Menang

Selasa, 25 November 2025 | 09:16:39 WIB
4 Kesalahan Ruben Amorim Buat Man United Gagal Menang

JAKARTA - Manchester United kembali terpeleset di Premier League.

Rentetan lima laga tanpa kalah terhenti setelah Setan Merah kalah 0-1 dari Everton, Selasa, 25 November 2025 dini hari WIB.

Gol tunggal Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29 membuat United gagal bangkit, meski lawan bermain dengan 10 orang sejak menit ke-13. Hasil ini membuat optimisme suporter kembali memudar.

Dua poin dari tiga laga terakhir memperlihatkan tren negatif, terutama menjelang perjalanan sulit ke markas Crystal Palace. Fokus kini tertuju pada keputusan Ruben Amorim yang menjadi sorotan.

Formasi yang Tak Maksimal

United sebetulnya memiliki keuntungan saat Everton kehilangan Idrissa Gueye karena kartu merah. Namun, tim tetap tampil datar dan gagal memanfaatkan superioritas pemain.

Amorim bersikukuh dengan sistem tiga bek dan dua wing-back, meski situasi menuntut perubahan lebih agresif. Everton yang sempat goyah mampu menata ulang pertahanan, bahkan mencetak gol pada menit ke-29.

Keputusan ini menunjukkan kurangnya fleksibilitas taktik. Alih-alih menambah opsi serangan, United tetap kekurangan pemain di area vital, sehingga tekanan terhadap pertahanan Everton tidak maksimal.

Minimnya Rencana untuk Pemain Muda

Masuknya Kobbie Mainoo pada menit ke-58 sempat disambut sorak publik Old Trafford. Namun tanpa pola jelas, Mainoo terlihat “mengambang” di sepertiga akhir.

Gelandang muda itu tidak turun menjemput bola atau mengalirkan tempo dari lini tengah, kekuatannya yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik. Sepanjang 35 menit di lapangan, Mainoo hanya mencatat 17 operan tanpa satu pun percobaan tembakan.

Situasi ini menyoroti Amorim belum sepenuhnya memahami karakter Mainoo. Kurangnya arahan jelas membuat potensi sang gelandang muda tidak memberikan dampak signifikan bagi serangan United.

Opsi Striker Cadangan Tidak Dimanfaatkan

Joshua Zirkzee tampil sebagai ujung tombak, namun gagal mengancam gawang lawan di babak pertama. Amorim tidak menyiapkan alternatif dari bangku cadangan, padahal ada nama seperti Chido Obi atau Gabriele Biancheri.

Pergantian yang ada justru menambah bek ketiga, keputusan yang semakin mempersempit peluang United untuk membongkar pertahanan Everton. Tanpa variasi serangan, tekanan terhadap lawan menjadi sangat terbatas.

Padahal, opsi dari akademi ini bisa membuka ruang bagi Zirkzee atau memberi percikan energi tambahan di 10 menit terakhir. Pilihan yang konservatif ini menjadi salah satu faktor kekalahan.

Shea Lacey Terabaikan

Shea Lacey masuk dalam daftar cadangan, tetapi tidak diberi menit bermain. Padahal, laga ini membutuhkan kreativitas tambahan yang bisa dibawa winger muda tersebut.

Jika Lacey dianggap belum siap, seharusnya tidak dibawa sama sekali. Keputusan membawa tetapi tidak menggunakan menunjukkan adanya ketidakberanian untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.

Lacey memiliki kemampuan memberi kejutan dan mengubah atmosfer laga. Keberaniannya bisa menjadi kunci bagi United untuk membalikkan keadaan, tetapi Amorim memilih aman, sehingga risiko terburuk: kekalahan tetap terjadi.

Evaluasi Strategi Amorim

Kekalahan dari Everton menjadi cermin dari sejumlah keputusan keliru. Formasi yang tidak fleksibel, minimnya pemanfaatan pemain muda, kurangnya opsi cadangan, dan menahan Lacey menjadi catatan penting bagi pelatih Ruben Amorim.

United harus segera memperbaiki pendekatan taktiknya. Mengandalkan skema konservatif tanpa memanfaatkan potensi pemain yang ada bisa berakibat buruk di laga-laga berikutnya.

Dengan jadwal padat dan tekanan tinggi, setiap keputusan pelatih menjadi sorotan. Pengalaman dan strategi akan menjadi penentu apakah United bisa kembali ke jalur kemenangan.

Terkini