JAKARTA - Manchester United menelan kekalahan pahit 0-1 dari Everton dalam lanjutan Premier League, Senin malam, 25 November 2025 waktu setempat.
Hasil ini terasa lebih mengejutkan karena Everton bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama.
Gol tunggal Kiernan Dewsbury-Hall menjadi penentu pertandingan. Meski Manchester United mendominasi jalannya laga, soliditas pertahanan Everton membuat upaya tuan rumah sia-sia.
Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan besar soal konsistensi tim asuhan Ruben Amorim. Suasana di Old Trafford penuh dengan kekecewaan saat peluit panjang berbunyi.
Catatan Buruk dalam Sejarah Klub
Everton mencetak gol pada akhir babak pertama melalui Dewsbury-Hall, menyusul kartu merah yang diterima Idrissa Gueye karena berselisih dengan rekannya, Michael Keane.
Manchester United melakukan 25 tembakan dan menguasai 70 persen permainan sepanjang pertandingan, tetapi Jordan Pickford tampil gemilang di bawah mistar. Dominasi itu tak membuahkan gol balasan.
Secara statistik, ini menjadi catatan buruk bagi Manchester United. Untuk pertama kalinya, mereka kalah dalam laga Premier League setelah lawan menerima kartu merah. Dari 46 laga serupa sebelumnya, MU mencatat 36 kemenangan dan 10 hasil imbang.
Evaluasi Ruben Amorim atas Kinerja Tim
Usai laga, Ruben Amorim menyoroti rendahnya intensitas permainan timnya. Menurutnya, performa United tidak memadai, bahkan saat unggul jumlah pemain di lapangan.
“Mereka lebih baik dengan 11 pemain maupun 10. Saya merasa kami tidak berada pada intensitas yang sama. Mereka pantas menang,” ujar Amorim kepada BBC Sport.
Pelatih asal Portugal ini menekankan bahwa tim harus menekan lawan hingga ke sepertiga akhir lapangan saat bermain melawan 10 pemain. Hasil ini ia nilai sebagai langkah mundur bagi timnya, bukan hanya dari sisi skor, tetapi juga dari segi performa.
Tantangan Jadwal Padat Selanjutnya
Manchester United harus segera bangkit karena jadwal padat menanti. Tim akan bertandang ke markas Crystal Palace pada akhir pekan ini sebelum kembali ke Old Trafford menghadapi West Ham United pada 4 Desember.
Rangkaian laga hingga Boxing Day kontra Newcastle United akan menjadi ujian nyata konsistensi dan kedalaman skuad. Ruben Amorim menegaskan, evaluasi mendalam akan dilakukan melalui sesi latihan, bukan dengan komentar langsung pasca-laga.
“Kami latihan besok. Kami bahas besok,” jelas Amorim singkat. Pendekatan ini menunjukkan fokus pelatih pada perbaikan di lapangan, bukan pada kritik publik.
Pelajaran dari Kekalahan Ini
Kekalahan melawan Everton menjadi pengingat bagi Manchester United bahwa dominasi statistik tidak selalu menjamin hasil. Ketidakmampuan memaksimalkan situasi superioritas pemain menyoroti kelemahan dalam penyelesaian akhir dan intensitas permainan.
Selain itu, tekanan pada lini depan dan koordinasi antar lini menjadi sorotan. Klub harus segera memperbaiki performa untuk menghadapi jadwal padat. Kesalahan serupa berisiko mempengaruhi posisi klasemen dan moral pemain jika tidak segera diatasi.
Kemenangan melawan tim yang lebih lemah secara jumlah pemain seharusnya menjadi peluang emas, namun United gagal memanfaatkannya. Evaluasi ini penting untuk memperkuat mental, taktik, dan kesiapan skuad menghadapi pertandingan-pertandingan penting berikutnya.