JAKARTA - Italia kembali menorehkan sejarah di dunia tenis internasional. Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli sukses membawa tim Italia meraih gelar Piala Davis ketiga berturut-turut, usai mengalahkan Spanyol di Bologna, Minggu.
Prestasi ini menegaskan dominasi Italia di kancah tenis beregu, sekaligus membuat mereka menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang mampu menjuarai Piala Davis tiga kali berturut-turut.
Berrettini Awali Final dengan Gemilang
Pertandingan final dibuka oleh Matteo Berrettini, yang tampil impresif melawan Pablo Carreno Busta. Petenis peringkat 56 ATP itu menang 6-3, 6-4, hanya dalam 79 menit, melepaskan 13 ace tanpa menghadapi break point.
Kemenangan Berrettini memberi Italia momentum sempurna sejak awal, membuat suasana di lapangan Bologna bergemuruh sorakan pendukung tuan rumah.
Cobolli Bangkit Demi Kemenangan Italia
Flavio Cobolli, yang menghadapi Jaume Munar, harus bangkit setelah tertinggal 1-6 di set pertama. Dengan semangat juang tinggi, Cobolli menutup pertandingan 7-6(5), 7-5, menegaskan kemenangan Italia.
Kemenangan ini menegaskan kemampuan Cobolli menghadapi tekanan besar, terutama setelah sebelumnya ia menyelamatkan tujuh match point di semifinal melawan Zizou Bergs dari Belgia.
Sejarah dan Prestasi Italia di Piala Davis
Italia kini mencatat prestasi unik: menjuarai Piala Davis berturut-turut pada 2023, 2024, dan 2025, menjadi negara pertama setelah AS (1968–1972) yang melakukannya.
Selain itu, Italia juga tercatat sebagai negara dengan pemain non-Grand Slam pertama yang menjuarai Piala Davis dan Piala Billie Jean King di musim yang sama. Keberhasilan ini diraih meski tanpa kehadiran bintang Top 10 seperti Jannik Sinner dan Lorenzo Musetti.
Strategi dan Semangat Tim Italia
Kesuksesan Italia bukan hanya dari performa individu Berrettini dan Cobolli, tetapi juga kekuatan tim dan strategi matang. Mereka mampu menaklukkan lawan tangguh seperti Ceko dan Jerman sebelum mencapai final.
Semangat tim, dukungan penonton, dan pengalaman turnamen internasional menjadi kunci keberhasilan Italia mempertahankan gelar secara beruntun.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Kemenangan ini menegaskan Italia sebagai kekuatan tenis beregu di dunia. Ke depan, mereka diharapkan terus mempertahankan prestasi, sekaligus mempersiapkan regenerasi pemain untuk menghadapi turnamen internasional lain.
Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan atlet berpengalaman, Italia diprediksi akan tetap kompetitif di ajang Piala Davis berikutnya.