JAKARATA - Sejumlah warga di Jawa Timur ramai membicarakan fenomena motor yang mendadak brebet setelah mengisi Pertalite di SPBU. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait kualitas bahan bakar yang digunakan sehari-hari. Menanggapi hal tersebut, PT Pertamina langsung melakukan investigasi dan mengambil sampel BBM untuk diuji di laboratorium guna memastikan tidak ada penyimpangan kualitas.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bahkan turun langsung ke lapangan, mengunjungi SPBU di Malang, untuk meninjau situasi dan memastikan masyarakat tidak perlu panik.
Penegasan Kualitas Pertalite Sesuai Standar
Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan bahwa kualitas Pertalite yang beredar tetap memenuhi standar nasional. “Kami pastikan Pertalite yang dijual di seluruh SPBU masih aman dan sesuai standar kualitas. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Bahlil, menenangkan konsumen yang sempat resah.
Pihak Pertamina menyatakan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan untuk mencari penyebab motor brebet, termasuk kemungkinan faktor teknis pada kendaraan maupun penyimpangan operasional di SPBU tertentu.
Sampel BBM telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian komprehensif, mulai dari angka oktan hingga kandungan aditif, untuk memastikan keamanan dan kualitas bahan bakar.
Investigasi dan Pengawasan Terpadu
Selain mengambil sampel BBM, Pertamina juga melakukan pengawasan operasional di SPBU terkait. Hal ini mencakup pemeriksaan tangki penyimpanan, kualitas pompa, serta prosedur pengisian bahan bakar. Langkah ini dilakukan agar setiap SPBU dapat menjaga standar pelayanan sekaligus mencegah potensi keluhan serupa di masa mendatang.
Menurut Bahlil, fenomena motor brebet ini tidak menunjukkan adanya indikasi penyimpangan besar pada kualitas Pertalite, melainkan kemungkinan lebih pada kondisi teknis kendaraan dan pengaruh faktor eksternal lainnya.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan BBM yang berkualitas, sambil melakukan edukasi penggunaan bahan bakar yang tepat,” kata Menteri ESDM.
Respons Cepat Pemerintah dan Pertamina
Kejadian ini menunjukkan respons cepat antara pemerintah, regulator, dan perusahaan pelat merah dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas BBM. Koordinasi langsung antara Bahlil, Pertamina, dan tim teknis di lapangan menjadi contoh pengawasan yang efektif dalam menangani isu yang menyangkut kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Selain itu, Bahlil menekankan pentingnya masyarakat memahami bahwa motor brebet dapat dipengaruhi banyak faktor, termasuk kondisi mesin, penggunaan bahan bakar sebelumnya, dan pemeliharaan kendaraan. “Pertalite tetap aman, tapi konsumen juga perlu memperhatikan kondisi kendaraannya,” ujarnya.
Edukasi dan Langkah Ke Depan
Pertamina berencana meningkatkan sosialisasi terkait penggunaan BBM, termasuk memberikan panduan cara mengisi bahan bakar yang tepat dan pemeliharaan kendaraan agar performa tetap optimal. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga citra Pertalite sebagai bahan bakar berkualitas dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bahlil menambahkan, pemerintah terus memantau distribusi BBM di seluruh wilayah, khususnya daerah rawan keluhan, agar kejadian serupa tidak menimbulkan kepanikan publik. “Kami akan terus melakukan pengawasan ketat dan koordinasi dengan Pertamina agar masyarakat merasa aman dan BBM tetap berkualitas,” tuturnya.
Langkah investigasi, pengawasan SPBU, dan edukasi masyarakat menunjukkan komitmen pemerintah dan Pertamina untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan aman, sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap bahan bakar yang tersedia di pasaran.