Discounted Cash Flow Adalah: Fungsi, Rumus & Contohnya

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB
discounted cash flow adalah

Jakarta - Discounted cash flow adalah metode analisis yang digunakan untuk memperkirakan nilai saham di masa mendatang. 

Pendekatan ini kerap dipakai oleh para investor dalam membuat keputusan investasi, seperti saat berencana melakukan akuisisi perusahaan atau menetapkan kebijakan anggaran modal serta biaya operasional.

Lalu, bagaimana langkah-langkah dalam menghitung discounted cash flow? Simak penjelasan lengkapnya di ulasan berikut ini!

Discounted cash flow adalah cara penting untuk menilai nilai suatu aset dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang yang akan diterima di masa depan.

Discounted Cash Flow Adalah

Discounted cash flow adalah metode yang digunakan untuk menghitung nilai kini dari arus kas yang akan diterima di masa depan. 

Teknik ini membantu dalam memilih dan menilai proyek investasi dengan cara menyesuaikan arus kas setiap periode berdasarkan konsep nilai waktu dari uang.

Secara sederhana, metode ini memperkirakan potensi pendapatan masa depan dengan mempertimbangkan nilai investasi saat ini. 

Teknik ini juga dikenal dengan istilah arus kas yang didiskontokan, di mana penggunaan tingkat diskonto memungkinkan proyeksi nilai yang lebih akurat.

Jika suatu proyek menghasilkan arus kas masa depan yang lebih besar dibandingkan investasi awal, maka proyek tersebut memiliki nilai positif. 

Sebaliknya, jika biaya awal lebih besar daripada arus kas yang diharapkan, maka proyek tersebut dianggap tidak menguntungkan.

Fungsi Discounted Cash Flow

Salah satu kegunaan utama metode ini adalah menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh sebuah bisnis untuk menentukan nilai keseluruhannya.

Metode ini sering dipakai oleh investor dan analis keuangan ketika mereka ingin menetapkan modal, melakukan negosiasi merger, atau mengambil alih sebuah perusahaan.

Dalam dunia bisnis, teknik ini juga berperan sebagai alat untuk membantu pengambilan keputusan terkait investasi, misalnya dalam peluncuran produk baru, pembelian peralatan produksi, dan lain sebagainya.

Selain itu, perhitungan ini juga dapat digunakan untuk memperkirakan nilai berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, ataupun proyek investasi tertentu.

Manfaat Discounted Cash Flow

Perhitungan arus kas yang sudah disesuaikan dengan diskonto dalam sebuah perusahaan akan memberikan gambaran yang tepat kepada pemimpin atau investor mengenai nilai saham perusahaan tersebut.

Dengan demikian, manfaat utama dari metode ini adalah untuk menilai potensi keuntungan di masa mendatang dan memberikan wawasan tentang prospek perusahaan.

Selain itu, analisis ini juga membantu mengoreksi dampak dari penilaian yang berlebihan atau kurang pada sektor atau pasar tertentu dengan menggunakan estimasi nilai intrinsik yang paling akurat.

Rumus Discounted Cash Flow

Perhitungan nilai arus kas masa depan dilakukan dengan membagi keuntungan tahunan yang diproyeksikan menggunakan tingkat diskonto yang didasarkan pada biaya modal rata-rata.

Rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:

DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (...) + (CF / (1+r)^n)

Di mana CF adalah arus kas, r adalah tingkat diskonto, dan n adalah jumlah tahun.

Untuk jangka waktu lima tahun, rumus yang digunakan adalah:

DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (CF / (1+r)^4) + (CF / (1+r)^5)

Cara Menghitung Discounted Cash Flow

Setelah memahami rumus dasar, berikut ini adalah langkah-langkah tepat untuk menghitung nilai arus kas yang didiskontokan.

  1. Menentukan Arus Kas Bebas
    Gunakan data dari laporan keuangan perusahaan untuk menghitung arus kas bebas, yaitu dana yang tersedia setelah memperhitungkan seluruh pemasukan dan pengeluaran, kebutuhan modal, serta investasi bersih.
    Rumus yang dipakai:
    Arus kas bebas = laba setelah pajak + depresiasi bersih + investasi bersih + perubahan kebutuhan modal
  2. Menetapkan Tingkat Diskonto
    Langkah berikutnya adalah menentukan tingkat diskonto. Karena nilai uang berubah seiring waktu, nilai arus kas masa depan harus didiskontokan agar mencerminkan nilai saat ini. 

Tingkat ini biasanya disesuaikan dengan biaya modal rata-rata tertimbang, mempertimbangkan ekspektasi keuntungan dari penyedia modal, baik utang maupun ekuitas.

Rumus yang digunakan:
Tingkat diskonto = cost of equity capital × (equity capital / (financial debts + equity capital)) + cost of debt × (1 - tarif pajak) × (financial debts + equity capital)

Pemilihan tingkat diskonto sangat krusial untuk akurasi penilaian. Perusahaan stabil biasanya menggunakan tingkat diskonto antara 10% hingga 15%, sedangkan perusahaan baru atau dalam tahap pengembangan dapat menggunakan angka hingga 50%.

  1. Menentukan Jangka Waktu
    Langkah terakhir adalah memilih durasi prediksi arus kas. Pemilihan periode yang tepat penting agar hasil perhitungan tidak kehilangan informasi penting. 

Jika terlalu pendek, informasi penting bisa terlewatkan, namun jika terlalu panjang, prediksi menjadi sulit dan kurang akurat. Biasanya durasi ideal berkisar antara empat hingga sepuluh tahun.

  1. Menghitung Nilai Terminal Perusahaan
    Metode ini dalam analisis arus kas diskonto juga melibatkan perhitungan nilai terminal yang merefleksikan proyeksi pertumbuhan arus kas dalam beberapa tahun ke depan.

Setelah periode perkiraan selesai, diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi tanpa batas waktu dengan pertumbuhan yang terus meningkat seiring waktu berjalan.

Nilai terminal mencerminkan estimasi nilai ekonomi perusahaan pada akhir masa perencanaan bisnis.

Perhitungan nilai terminal dapat dilakukan menggunakan rumus Gordon dan Shapiro berikut:

TV = CF / (WACC - g)

Di mana CF adalah arus kas yang stabil dan g merupakan tingkat pertumbuhan arus kas dari aset yang berjalan.

Contoh Perhitungan Discounted Cash Flow

Perusahaan Anda menghasilkan arus kas bebas sebesar Rp500.000.000 setiap tahunnya dengan tingkat pertumbuhan tetap sebesar 5%.

Nilai pertambahan arus kas dapat dihitung sebagai berikut:

Rp500.000.000 x 0,05 = Rp25.000.000

Dengan demikian, arus kas untuk tahun kedua menjadi:

Rp500.000.000 + Rp25.000.000 = Rp525.000.000

Selanjutnya, arus kas pada tahun ketiga dihitung dengan:

(Rp525.000.000 x 0,05) = Rp26.250.000 ditambah Rp525.000.000 sama dengan Rp551.250.000

Jika tingkat diskonto yang diterapkan sebesar 15% per tahun, maka nilai arus kas diskonto selama tiga tahun dihitung dengan rumus:

DCF = (500.000.000 / (1+0,15)^1) + (525.000.000 / (1+0,15)^2) + (551.250.000 / (1+0,15)^3)

Hasil perhitungannya adalah:

DCF = 434.782.608 + 396.975.425 + 362.455.823

Sehingga total nilai arus kas diskonto selama tiga tahun adalah sebesar Rp1.194.213.856.

Dengan demikian, estimasi keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan Anda selama periode tiga tahun adalah Rp1.194.213.856.

Kekurangan Discounted Cash Flow

Walaupun metode ini berguna untuk menilai perkembangan suatu usaha, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Metode ini sangat bergantung pada asumsi yang dibuat. Meramalkan kondisi di masa depan sering kali sulit karena banyak variabel yang tidak pasti dan bisa berubah-ubah.
  • Beberapa faktor eksternal penting tidak bisa diperkirakan dengan menggunakan metode ini, seperti dinamika persaingan dan perubahan pasar.
  • Proses perhitungannya cukup kompleks dan meskipun didasarkan pada rumus tertentu, hasilnya belum tentu selalu tepat secara mutlak.

Sebagai penutup, discounted cash flow adalah alat penting untuk mengukur nilai masa depan sebuah investasi dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang secara akurat.

Terkini

Ini Daftar Suku Bunga KPR CIMB Niaga 2025

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:26 WIB

Discounted Cash Flow Adalah: Fungsi, Rumus & Contohnya

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB

21 Ide Usaha Sampingan di Rumah, Bisa Untung Banyak!

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB