Pencemaran Debu Batu Bara di Marunda: Tantangan Polusi Udara dan Hak Warga untuk Kompensasi

Rabu, 05 Maret 2025 | 09:27:11 WIB
Pencemaran Debu Batu Bara di Marunda: Tantangan Polusi Udara dan Hak Warga untuk Kompensasi

JAKARTA - Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda di Jakarta Utara menjadi sorotan publik karena diduga menjadi salah satu kontributor utama polusi udara di ibukota, terutama selama musim kemarau. Namun, di luar musim itu pun, penduduk sekitar KBN Marunda tidak sepenuhnya terbebas dari ancaman polusi udara yang terus mengintai.

Berdasarkan laporan dan investigasi terbaru, fasilitas penampungan batu bara di KBN Marunda menyumbang signifikan terhadap pencemaran udara. Pasalnya, aktivitas bongkar muat serta tumpukan batu bara di area tersebut mengakibatkan meluasnya debu yang mengandung partikel berbahaya ke lingkungan sekitar.

Polusi Tambahan dari Sumber Lain

Masalah polusi di KBN Marunda tidak hanya berasal dari debu batu bara. Menurut anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, area tersebut juga terpapar polusi dari pembuangan limbah pesisir serta kemacetan lalu lintas yang parah. Dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini ke KBN Marunda, dia menjelaskan bahwa berbagai sumber ini berkontribusi pada tingkat pencemaran udara yang kian buruk.

"Macetnya juga luar biasa, sehingga polusi yang tadinya hanya dari batu bara tambah lagi dari buangan mesin kendaraan," kata Nurwayah pada Senin, 3 Maret 2025.

Dampak Langsung pada Kesehatan Warga

Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dan berbagai sumber polusi lainnya telah menimbulkan kekhawatiran kesehatan yang serius di kalangan penduduk setempat. Penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis dilaporkan semakin meningkat, sementara keluhan tentang iritasi mata dan tenggorokan juga menjadi umum.

Penduduk yang tinggal di dekat fasilitas penampungan batu bara sudah sering mengeluhkan ketidaknyamanan yang terus meningkat. Hujan debu yang tidak terlihat tetapi dirasakan, menyelimuti rumah mereka setiap hari, merusak kualitas hidup dan mengancam kesehatan anak-anak dan orang tua.

Tuntutan Kompensasi untuk Warga Terdampak

Nurwayah menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di area tersebut perlu bertanggung jawab atas dampak negatif pencemaran terhadap masyarakat sekitar. Ia mendorong agar perusahaan terkait menyediakan kompensasi kepada warga yang terdampak guna membantu mengurangi beban mereka.

"Saya minta perusahaan-perusahaan di wilayah sekitar sini untuk memberi perhatian yang sangat besar pada masyarakat setempat," tegas Nurwayah. Dia mengusulkan adanya diskusi terbuka antara pihak perusahaan, pemerintah daerah, dan perwakilan masyarakat guna merumuskan solusi jangka panjang yang komprehensif.

Tindakan Pemerintah dan Perusahaan

Sementara itu, pemerintah daerah bersama dengan otoritas terkait harus berupaya lebih keras untuk mengurangi tingkat polusi udara dengan memperketat peraturan lingkungan dan mengawasi implementasinya secara ketat. Diharapkan pula agar ada inisiatif untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi guna mengurangi kemacetan lalu lintas yang turut menyumbang pencemaran.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas penampungan dan distribusi batu bara semestinya menerapkan teknologi terbaru untuk meminimalkan debu batu bara yang terlepas ke udara. "Implementasi sistem penanganan debu yang lebih efisien adalah hal yang sangat mungkin dan harus diprioritaskan oleh perusahaan," lanjut Nurwayah.

Kesimpulan dan Harapan Ke Depan

Keberadaan KBN Marunda sebagai pusat penampungan batu bara di Jakarta Utara menempatkan kawasan tersebut sebagai salah satu titik kritis dalam upaya pengendalian polusi udara di ibukota. Permintaan kompensasi yang diajukan tidak hanya menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan tetapi juga mendorong peningkatan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Masyarakat berharap bahwa langkah konkret segera diimplementasikan sehingga pencemaran debu batu bara bukan lagi momok berkelanjutan yang membayangi kehidupan harian mereka. Dukungan penuh dari semua pihak diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman di masa depan.

Penanganan masalah polusi ini adalah pekerjaan rumah bersama yang memerlukan perhatian serius dan tindakan nyata. Dengan kerja sama dari semua pihak terkait, masa depan yang lebih cerah bagi warga sekitar KBN Marunda diharapkan dapat terwujud, memberikan kualitas hidup yang lebih baik dan memastikan Jakarta tetap menjadi kota layak huni bagi semua.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB