Pekerja Informal Adalah: Ciri, Peran, hingga Tantangannya

Bru
Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:54:06 WIB
pekerja informal adalah

Pekerja informal adalah pedagang kaki lima, ojek online, dan buruh lepas yang gigih bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup setiap hari.

Meskipun keberadaan mereka sering kurang terlihat atau kurang mendapat penghargaan, kelompok ini memiliki peranan besar dalam menopang roda perekonomian. 

Usaha yang dilakukan bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, tetapi juga demi kesejahteraan keluarga.

Dalam pembahasan ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai siapa sebenarnya pekerja informal, apa saja ciri khas yang membedakan mereka dari pekerja formal, serta berbagai contoh pekerjaan yang masuk ke dalam kelompok ini. 

Kontribusi yang mereka berikan tidak hanya terasa dalam sektor ekonomi, melainkan juga dalam mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari masyarakat. 

Dengan memahami lebih dalam, kita akan semakin menyadari betapa penting peran mereka dalam kehidupan bersama. 

Pada dasarnya, pekerja informal adalah bagian vital dari masyarakat yang patut dihargai dan diperhatikan.

Memahami Sektor Formal dan Informal dalam Perekonomian 

Perekonomian sebuah negara tersusun dari beragam aktivitas yang saling terkait dan mendukung, dengan tujuan mencapai pertumbuhan serta menjaga kestabilan. 

Secara garis besar, aktivitas ini dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian utama, yaitu sektor formal dan sektor informal.

Kedua sektor tersebut sama-sama berperan penting dalam menciptakan keseimbangan ekonomi, meskipun memiliki ciri khas serta bentuk kontribusi yang berbeda. 

Sektor formal biasanya melibatkan perusahaan besar atau lembaga yang terdaftar secara resmi, dengan aturan kerja yang terstruktur dan regulasi yang ketat.

Sebaliknya, sektor informal mencakup berbagai jenis pekerjaan yang tidak terikat pada sistem formal ataupun tidak tercatat dalam administrasi resmi, seperti pedagang kaki lima, pekerja lepas, hingga pengemudi transportasi online. 

Walaupun berbeda, kedua sektor ini saling melengkapi satu sama lain dan memberikan kontribusi yang besar bagi keberlangsungan serta kesejahteraan ekonomi suatu negara.

Apa Itu Sektor Formal?

Sektor formal mencakup kegiatan ekonomi yang diatur dan diakui pemerintah. Pekerja dalam sektor ini mendapatkan perlindungan hukum serta hak yang jelas, seperti kontrak kerja, jaminan kesehatan, hingga tunjangan ketenagakerjaan.

Ciri-Ciri Sektor Formal:

  • Memiliki aturan yang terstruktur, mencakup pajak, izin usaha, dan hukum ketenagakerjaan.
  • Pekerja menerima gaji tetap sesuai kontrak atau perjanjian kerja.
  • Mendapatkan akses pada perlindungan sosial, seperti BPJS Ketenagakerjaan dan program pensiun.
  • Contoh sektor formal meliputi perusahaan manufaktur, industri perbankan, lembaga pendidikan formal, hingga instansi pemerintah.

Sektor formal dipandang sebagai salah satu pilar penting perekonomian karena berkontribusi langsung terhadap penerimaan pajak negara, yang kemudian dialokasikan untuk pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Apa Itu Sektor Informal?

Sektor informal mencakup berbagai kegiatan ekonomi yang berjalan tanpa aturan resmi dari pemerintah. Pekerja di sektor ini umumnya menjalankan usaha secara mandiri, tanpa adanya kontrak kerja maupun perlindungan hukum. 

Walaupun tidak tercatat dalam data resmi, sektor informal tetap memiliki peranan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan, terutama di negara berkembang.

Ciri-Ciri Sektor Informal:

  • Tidak berada di bawah regulasi resmi maupun perlindungan hukum.
  • Penghasilan tidak menentu, tergantung pada banyaknya pekerjaan yang diperoleh.
  • Tidak tersedia jaminan sosial, baik asuransi maupun program pensiun.
  • Contoh sektor informal: pedagang kaki lima, pengemudi ojek online, buruh harian lepas, serta pekerja rumah tangga.

Sektor informal kerap menjadi penopang perekonomian, khususnya saat menghadapi masa sulit, seperti krisis ekonomi atau meningkatnya jumlah pengangguran.

Pekerja Informal adalah

Pekerja informal merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi di luar aturan resmi yang ditetapkan pemerintah. 

Walaupun sering kali luput dari perhatian, peran mereka sangat krusial dalam menjaga keberlangsungan perekonomian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Pekerja informal adalah mereka yang mencari nafkah tanpa kontrak kerja resmi, jaminan sosial, maupun perlindungan hukum. Umumnya, mereka tidak tercatat dalam sistem formal sehingga kerap dipandang berada di luar kendali regulasi pemerintah.

Contoh dari kelompok ini mencakup pedagang kaki lima, pengemudi ojek online, asisten rumah tangga, buruh lepas, hingga seniman jalanan. 

Meskipun sumbangsih mereka besar, banyak dari mereka yang masih berhadapan dengan ketidakpastian ekonomi dan sosial akibat minimnya perlindungan.

Ciri-Ciri Pekerja Informal

Tidak Terikat Kontrak Kerja Resmi

Sebagian besar pekerja informal tidak memiliki kontrak tertulis, sehingga hubungan kerja yang terjalin biasanya hanya berdasarkan kepercayaan atau kesepakatan secara lisan.

Pendapatan yang Tidak Stabil

Penghasilan pekerja informal umumnya dihitung per hari atau sesuai dengan jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan, sehingga pemasukan mereka sering kali tidak menentu.

Ketiadaan Perlindungan Sosial

Berbeda dengan pekerja formal, kelompok pekerja informal tidak memperoleh akses terhadap jaminan sosial seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, maupun tunjangan lain yang bersifat resmi.

Tidak Masuk dalam Sistem Administrasi atau Pajak Pemerintah

Mayoritas pekerja informal tidak tercatat dalam sistem perpajakan maupun data ketenagakerjaan yang dikelola pemerintah.

Adanya Fleksibilitas dalam Bekerja

Meskipun posisi mereka sering dianggap rentan, pekerjaan di sektor informal tetap menawarkan keleluasaan karena mereka dapat menyesuaikan waktu kerja sesuai dengan kebutuhan pribadi.

Peran Pekerja Informal dalam Perekonomian

Pekerja informal memiliki peranan yang cukup besar dalam roda perekonomian, terutama sebagai penopang kesejahteraan masyarakat. Berikut beberapa sumbangan utama mereka:

Menyediakan Kesempatan Kerja

Di banyak negara berkembang, sektor informal menjadi alternatif bagi masyarakat yang sulit menjangkau pekerjaan formal.

Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

Contohnya pedagang kaki lima, yang menjual barang dengan harga terjangkau dan membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Menghidupkan Perekonomian Lokal

Banyak dari mereka bergerak di usaha mikro dan kecil yang berperan penting dalam perputaran ekonomi daerah.

Memberikan Fleksibilitas Ekonomi

Ketika terjadi krisis, sektor informal sering menjadi penopang bagi mereka yang kehilangan pekerjaan di sektor formal.

Tantangan yang Dihadapi Pekerja Informal

Meski memberikan sumbangan besar bagi masyarakat, pekerja informal tetap menghadapi sejumlah hambatan, di antaranya:

Terbatasnya Perlindungan Hukum

Karena tidak ada aturan yang jelas, pekerja informal kerap berada dalam posisi yang rawan terhadap penyalahgunaan atau eksploitasi.

Ketidakpastian Penghasilan

Pendapatan yang fluktuatif membuat mereka kesulitan menyusun rencana jangka panjang, termasuk kebutuhan dasar dan masa depan.

Kurang Akses pada Layanan Sosial

Mayoritas pekerja informal tidak mendapatkan fasilitas seperti BPJS kesehatan maupun kesempatan mengikuti pelatihan kerja.

Rentan terhadap Guncangan Ekonomi

Saat terjadi inflasi, pandemi, atau krisis lainnya, pendapatan pekerja informal sering kali turun drastis bahkan hilang sama sekali.

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Informal

Untuk memperbaiki taraf hidup para pekerja informal, diperlukan langkah nyata dari berbagai pihak, antara lain:

Penyediaan Jaminan Sosial

Adanya program seperti BPJS Ketenagakerjaan yang diperuntukkan bagi pekerja di sektor informal dapat memberikan perlindungan dasar agar mereka memiliki jaring pengaman yang lebih baik.

Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan

Pelatihan kerja menjadi salah satu cara efektif untuk membantu pekerja informal mengasah kemampuan mereka, sehingga membuka peluang lebih besar untuk beralih atau terhubung dengan sektor formal.

Regulasi yang Mengakui dan Melindungi

Peran pemerintah sangat penting dalam menghadirkan aturan yang dapat menjamin hak-hak pekerja informal tetap terlindungi, tanpa menghilangkan fleksibilitas yang selama ini mereka miliki.

Dukungan Finansial dan Akses Kredit Usaha

Kemudahan akses terhadap pinjaman usaha mikro dapat menjadi dorongan bagi pekerja informal untuk mengembangkan usahanya serta memperkuat stabilitas ekonomi mereka.

Perbedaan Utama Antara Pekerja Formal dan Informal

Aspek perbedaan antara pekerja formal dan informal dapat dilihat melalui beberapa hal. Dari sisi status hukum, pekerja formal tercatat dan memiliki payung hukum yang jelas, sementara pekerja informal tidak terdaftar dalam sistem hukum yang berlaku. 

Pada kontrak kerja, tenaga kerja formal terikat dengan perjanjian resmi, sedangkan pekerja informal tidak memiliki kontrak yang bersifat legal. 

Dalam hal jaminan sosial, pekerja formal biasanya memperoleh perlindungan berupa asuransi maupun tunjangan, berbeda dengan pekerja informal yang sama sekali tidak memiliki jaminan tersebut. 

Dari segi pendapatan, pekerja formal menerima gaji secara tetap dan rutin, sementara pekerja informal memiliki penghasilan yang tidak menentu dan sangat dipengaruhi oleh hasil kerja harian. 

Jika dilihat dari regulasi pajak, pekerja formal wajib mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku, sementara pekerja informal tidak dikenakan pajak secara langsung. 

Terakhir, dalam hal fleksibilitas kerja, pekerja formal memiliki ruang gerak yang lebih terbatas, sedangkan pekerja informal cenderung lebih bebas dan fleksibel dalam mengatur pekerjaannya.

Peran dan Hubungan Antara Sektor Formal dan Informal

Kedua sektor ini memiliki peran saling melengkapi dalam mendukung perekonomian negara. 

Sektor formal berkontribusi besar melalui penerimaan pajak serta menjaga kestabilan ekonomi, sedangkan sektor informal menyediakan ruang fleksibilitas dan kesempatan kerja bagi masyarakat yang belum mampu masuk ke sektor formal.

Di negara berkembang seperti Indonesia, sektor informal kerap menjadi alternatif utama bagi mereka yang tidak memiliki akses memadai terhadap pendidikan atau pelatihan kerja formal. 

Meski begitu, sektor ini juga menghadapi sejumlah hambatan, mulai dari lemahnya perlindungan hukum hingga kerentanan terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Sebagai penutup, pekerja informal adalah bagian penting roda ekonomi yang tetap bertahan meski tanpa perlindungan penuh, menjadi penggerak hidup banyak keluarga.

Terkini