Sejarah bola voli menjadi salah satu topik menarik untuk disimak, terutama bagi para pencinta olahraga.
Jika kamu termasuk orang yang gemar berolahraga, tentu sudah tak asing lagi dengan permainan yang mengandalkan kerja sama tim ini. Bola voli merupakan jenis olahraga beregu yang dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan di lapangan.
Meski terlihat menyenangkan saat dimainkan bersama, terkadang muncul rasa penasaran dari sebagian orang yang belum memahami latar belakang olahraga ini.
Salah satu pertanyaan yang sering terdengar adalah, “bagaimana sih asal-usul atau sejarah dari bola voli itu?”
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, mari kita telusuri lebih dalam mengenai permainan ini.
Sebelum membahas pokok utamanya, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa bola voli merupakan olahraga kelompok yang menekankan kekuatan tangan, kaki, serta kelincahan dalam melompat.
Tak hanya itu, koordinasi jari-jari juga sangat diperlukan untuk melakukan teknik passing dan mengoper bola antar pemain.
Olahraga ini tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kerja sama, strategi, serta komunikasi yang baik antar anggota tim. Maka tak heran jika olahraga ini banyak digemari oleh berbagai kalangan.
Dengan memahami sejarah bola voli, kita jadi lebih menghargai perkembangan dan perjalanan panjang olahraga ini hingga menjadi populer seperti sekarang.
Definisi Permainan Voli
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan. Setiap tim terdiri dari enam orang pemain yang bekerja sama untuk mempertahankan dan menyerang demi memperoleh poin.
Permainan ini dikenal luas di seluruh dunia, termasuk dengan sebutan volleyball dalam bahasa internasional. Seiring waktu, bola voli mengalami pengembangan bentuk permainan yang disebut voli pantai.
Berbeda dari versi dalam ruangan, voli pantai dimainkan oleh dua orang dalam satu tim dan dilakukan di lapangan yang lebih kecil serta di atas pasir, bukan di lantai datar seperti pada bola voli dalam ruangan.
Sebagaimana cabang olahraga lainnya, bola voli juga memiliki lembaga resmi yang bertugas mengatur dan mengawasi jalannya olahraga ini secara global.
Di tingkat internasional, olahraga ini dikelola oleh Fédération Internationale de Volleyball atau FIVB yang menjadi induk organisasi dunia.
Sementara di Indonesia, olahraga bola voli berada di bawah naungan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).
Seiring waktu, perkembangan olahraga bola voli di tanah air terus menunjukkan kemajuan yang positif, khususnya dalam sektor putra yang telah mencetak prestasi membanggakan di ajang SEA Games beberapa waktu lalu.
Pengertian Bola Voli Menurut Para Ahli
Beberapa tokoh di Indonesia juga telah memberikan pandangan mereka tentang definisi permainan bola voli. Berikut ini adalah uraian pengertian bola voli berdasarkan pendapat beberapa ahli.
Berdasarkan pendapat Setiadi
Menurut Setiadi, olahraga bola voli termasuk ke dalam permainan tim yang menggunakan bola sebagai peralatan utama.
Permainan ini dilakukan dengan memantulkan bola melalui lengan atau bagian tubuh lain, lalu diarahkan agar melewati area permainan lawan. Dalam satu kesempatan, setiap tim memiliki batas maksimal tiga kali sentuhan terhadap bola.
Berdasarkan pendapat Subroto dan Yudiana
Subroto bersama Yudiana menyampaikan bahwa bola voli adalah jenis olahraga yang dimainkan secara kelompok dan sangat menekankan pentingnya kekompakan serta pemahaman antar anggota tim agar permainan berjalan efektif dan terkoordinasi dengan baik.
Berdasarkan pendapat Sudjana dan Somantri
Sudjana dan Somantri menjelaskan bahwa permainan ini dilakukan dengan bola sebagai alat utama yang digunakan sesuai dengan ketentuan resmi.
Bola yang digunakan harus memiliki ukuran keliling antara 65 hingga 67 sentimeter dan berat sekitar 260 hingga 280 gram, sebagaimana ditetapkan oleh badan pengatur internasional.
Permainan Bola Voli
Sebagaimana telah diketahui, permainan voli melibatkan dua tim yang saling berhadapan. Setiap tim terdiri dari enam pemain yang bersaing satu sama lain untuk meraih kemenangan.
Tim yang pertama kali mencapai skor 25 akan dianggap menang, kecuali apabila kedua tim memiliki poin sama yaitu 24, maka permainan akan dilanjutkan hingga salah satu tim unggul dua poin.
Dalam olahraga ini, terdapat sejumlah peraturan terkait ukuran lapangan, bola, dan juga jaring yang digunakan.
Dimensi lapangan secara umum adalah 9 meter untuk lebarnya dan 18 meter panjangnya. Garis serang terletak 3 meter dari garis tengah, sedangkan garis samping memiliki ukuran 5 meter.
Ukuran bola pun telah diatur dalam standar yang ditetapkan oleh badan internasional. Bola voli harus memiliki keliling antara 65 hingga 67 sentimeter.
Material bola biasanya terbuat dari kulit, baik yang asli maupun buatan, dengan bagian dalam terbuat dari karet atau bahan sejenis lainnya. Berat bola berada dalam kisaran 260 hingga 280 gram.
Adapun jaring atau net yang digunakan memiliki panjang sekitar 9,5 hingga 10 meter dan lebar 1 meter. Untuk kategori putra, tinggi net adalah 2,43 meter, sedangkan untuk kategori putri net ditempatkan setinggi 2,24 meter.
Semua ketentuan ini bertujuan untuk memastikan standar permainan yang adil dan seragam di seluruh dunia.
Peran Pemain Bola Voli
Sebagaimana halnya dalam cabang olahraga lainnya, permainan bola voli juga memiliki susunan pemain dengan fungsi atau tanggung jawab tertentu.
Dalam satu tim bola voli, terdapat empat jenis peran utama yang dijalankan oleh para pemain, yaitu setter, smasher, libero, dan pemain bertahan.
Setter
Pemain yang mengisi posisi ini bertugas memberikan umpan kepada rekan satu tim serta bertindak sebagai pengatur strategi selama pertandingan berlangsung. Ia memainkan peran penting dalam membangun serangan.
Smasher
Pemain dengan tugas ini berfokus untuk melakukan pukulan keras ke arah area lawan dengan tujuan mencetak poin. Posisi ini mengandalkan ketepatan dan kekuatan pukulan untuk menaklukkan pertahanan lawan.
Libero
Merupakan pemain yang menempati posisi bertahan khusus dan memiliki keistimewaan dapat keluar-masuk lapangan secara fleksibel.
Namun, pemain ini tidak diperbolehkan melakukan pukulan smash ke area lawan dan hanya fokus pada pertahanan.
Pemain Bertahan
Terakhir adalah pemain yang bertugas untuk memblok dan menahan serangan dari tim lawan. Peran ini sangat penting dalam menjaga pertahanan agar lawan kesulitan mencetak poin.
Setiap posisi memiliki peran penting dalam mendukung kinerja tim secara keseluruhan di lapangan.
Sejarah Bola Voli dan Fase Perkembangan Permainannya
Sejarah bola voli berawal dari Amerika Serikat, tempat pertama kali olahraga ini diciptakan.
Seiring waktu, permainan ini berkembang pesat hingga diakui sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade dan kini telah dikenal secara luas di berbagai belahan dunia.
Asal Usul Nama Bola Voli
Tahukah kamu bahwa permainan bola voli merupakan gabungan dari empat jenis olahraga bola besar lainnya? Permainan ini terbentuk dari kombinasi unsur permainan bola basket, tenis, baseball, serta bola tangan.
Pada masa awal diciptakannya, olahraga ini belum diberi nama bola voli seperti sekarang. Di masa itu, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Mintonette.
Tokoh yang berjasa dalam menciptakan permainan ini adalah William G. Morgan, seorang instruktur pendidikan jasmani yang mengajar di organisasi pemuda bernama YMCA (Young Men’s Christian Association).
Awal Mula Diciptakannya Bola Voli
Lahirnya olahraga bola voli tidak terlepas dari pertemuan antara William G. Morgan dengan seorang tokoh olahraga ternama lainnya, pencetus permainan bola basket. Sosok tersebut tak lain adalah Dr. James Naismith.
Empat tahun setelah pertemuan itu, William G. Morgan merancang sebuah permainan baru yang diberi nama Mintonette, yang kini dikenal sebagai bola voli. Awalnya, permainan ini ditujukan untuk para peserta didik dewasa di lingkungan YMCA.
Oleh karena itu, tempo permainannya dibuat tidak seintens atau secepat bola basket, agar lebih sesuai dengan kondisi fisik para pemain yang sudah tidak muda lagi.
Peraturan Awal dalam Permainan Bola Voli
Rangkaian peraturan pertama dalam permainan ini ditentukan langsung oleh penciptanya, William G. Morgan. Beberapa aturan dasar yang ditetapkannya meliputi ukuran net, lapangan, dan sistem permainan.
Pada awalnya, jaring yang digunakan memiliki tinggi 1,98 meter dan dipasang di bagian tengah lapangan. Ukuran lapangan yang ditetapkan adalah 7,6 meter lebar dan 15,2 meter panjang.
Selain itu, Morgan juga menetapkan aturan mengenai sistem permainan: satu pertandingan terdiri dari sembilan babak, dan setiap tim diberikan tiga kali kesempatan servis dalam setiap sesi pertandingan.
Perubahan Nama dari Mintonette Menjadi Bola Voli
Seiring dengan berjalannya waktu, nama awal permainan ini yang sebelumnya dikenal sebagai Mintonette secara resmi diganti menjadi volleyball atau bola voli dalam Bahasa Indonesia. Perubahan nama tersebut terjadi pada tahun 1896.
Momen ini bertepatan dengan pertandingan demonstrasi perdana yang diadakan di sekolah pelatihan YMCA.
William G. Morgan menerima undangan dari Dr. Luther Halsey Gulick pada awal tahun tersebut dan memanfaatkannya sebagai ajang untuk menunjukkan bagaimana permainan ini dijalankan, termasuk aturan dan mekanismenya.
Selain mendemonstrasikan permainan, Morgan juga mengadakan seminar untuk menjelaskan karakteristik permainan ciptaannya.
Beberapa poin penting dari penjelasannya antara lain adalah bahwa permainan ini bisa dimainkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan, serta tidak memiliki batasan jumlah pemain pada awalnya.
Tujuan utama dari permainan ini adalah mempertahankan wilayah tim dari serangan lawan dan mencetak poin sebanyak mungkin dengan mengarahkan bola ke sisi lawan melewati jaring.
Perkembangan Permainan Ini di Dunia
Permainan ini mengalami penyempurnaan aturan dan teknik seiring berkembangnya waktu. Salah satu perubahan paling awal adalah diperkenalkannya teknik smash pada tahun 1916.
Selanjutnya, pada tahun 1920, ditetapkan aturan mengenai maksimal tiga kali sentuhan bola dalam satu giliran permainan. Tak lama setelah itu, sistem penilaian juga diubah, dari sebelumnya menggunakan angka 15 menjadi 21 poin.
Penyebaran olahraga ini ke luar Amerika Serikat dimulai pada tahun 1900, ketika mulai dikenal di Kanada. Dari sana, permainan ini menyebar ke berbagai negara lainnya di dunia.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mengelola olahraga ini secara internasional, dibentuklah sebuah badan induk bernama FIVB (Fédération Internationale de Volleyball).
Dua tahun setelah pendirian organisasi tersebut, diadakanlah kejuaraan dunia resmi untuk pertama kalinya pada tahun 1949.
Perkembangan Permainan Ini di Indonesia
Di Indonesia, permainan ini awalnya dikenalkan oleh para pengajar pendidikan jasmani dari sekolah-sekolah Belanda, terutama di jenjang sekolah menengah atas seperti HBS (Hoogere Burgerschool) dan AMS (Algemeene Middelbare School).
Namun, meskipun sudah diperkenalkan di lingkungan sekolah, permainan ini belum cukup populer di kalangan masyarakat umum.
Minat terhadap olahraga ini mulai meningkat menjelang kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1951, olahraga ini resmi menjadi bagian dari cabang yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 yang diselenggarakan di Jakarta.
Tiga tahun kemudian, organisasi IPVOS (Ikatan Perhimpunan Volley Ball Soerabaja) mengambil inisiatif untuk membentuk badan pengurus nasional olahraga ini.
Pada tanggal 22 Januari 1955, diadakan kompetisi nasional pertama di Jakarta, yang menjadi langkah awal pembentukan PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
Organisasi ini merupakan hasil kerja sama antara IPVOS dan Pervid (Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta).
Wim J. Latumeten ditunjuk sebagai pemimpin pertama PBVSI. Pada bulan Mei 1955, kongres pertama PBVSI digelar di Jakarta. Tahun itu juga menandai keanggotaan resmi PBVSI dalam FIVB.
PBVSI kemudian membentuk tiga jenjang kompetisi utama, yaitu Proliga (liga profesional tahunan), Livoli (liga antarklub), dan Kejurnas (kejuaraan nasional antarperwakilan klub anggota PBVSI).
Sebagai penutup, mengetahui sejarah bola voli memberi pemahaman lebih dalam tentang asal-usul, perkembangan, serta nilai sportivitas yang terkandung dalam olahraga ini.