Pengertian gastroenteritis merujuk pada gangguan infeksi yang menyerang sistem pencernaan manusia, khususnya lambung dan usus.
Perlu diketahui bahwa setiap organ di dalam tubuh memiliki perannya masing-masing. Namun, jika ada gangguan atau masalah yang muncul, maka fungsi dari organ tersebut bisa terganggu bahkan menurun secara drastis.
Ketika hal itu terjadi, besar kemungkinan bahwa tubuh sedang mengalami infeksi atau serangan penyakit tertentu. Salah satu infeksi yang cukup umum namun tidak boleh disepelekan adalah gastroenteritis.
Gangguan ini bisa berdampak serius apabila tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan infeksi ini, termasuk gejala, penyebab, serta cara penanganannya.
Melalui pembahasan berikut, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai penyebab serta dampak dari gangguan pencernaan ini.
Pastikan kamu menyimak sampai akhir untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pengertian gastroenteritis dan bagaimana cara mencegahnya sejak dini.
Pengertian Gastroenteritis
Pengertian gastroenteritis mengacu pada infeksi yang menyerang saluran pencernaan, khususnya lambung dan usus, dan kerap disebut sebagai flu perut.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sejumlah virus tertentu yang dapat menimbulkan gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, dan kadang disertai demam ringan.
Penularannya terjadi dengan cepat, baik melalui makanan atau minuman yang telah tercemar, maupun melalui interaksi langsung dengan individu yang sudah terinfeksi.
Penyebaran penyakit ini lebih rentan terjadi di tempat-tempat tertutup yang banyak dihuni orang, seperti ruang kelas, pusat penitipan anak, dan area rawat inap.
Meskipun tidak berbahaya bagi orang dengan sistem imun yang kuat, infeksi ini bisa berisiko tinggi bagi bayi, lansia, dan mereka yang mengalami gangguan daya tahan tubuh.
Penyebab Gastroenteritis
Secara garis besar, penyakit ini disebabkan oleh dua jenis virus utama, yaitu:
Rotavirus
Virus ini menyebar melalui jalur oral dan lebih sering menyerang bayi serta anak-anak yang masih kecil. Hal ini karena mereka memiliki kebiasaan memasukkan tangan atau benda-benda yang terpapar virus ke dalam mulut.
Meskipun orang dewasa bisa tertular, umumnya mereka tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencolok. Namun demikian, mereka tetap bisa menjadi pembawa dan menularkannya pada anak-anak.
Norovirus
Virus ini dapat menyerang semua kelompok usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebagian besar kasus keracunan makanan yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh virus ini.
Lingkungan yang sering menjadi tempat penyebarannya antara lain sekolah, kampus, asrama, panti sosial, dan fasilitas perawatan publik.
Penularannya dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang tercemar, serta melalui kontak langsung dalam waktu singkat dengan individu yang sudah terinfeksi.
Faktor Risiko Gastroenteritis
Siapa saja berpotensi terinfeksi gastroenteritis. Namun, risiko akan lebih tinggi jika kamu berada di lingkungan yang dihuni banyak orang dan menggunakan ruang makan atau ruang istirahat secara bersama, seperti:
- Anak-anak yang berada di tempat penitipan atau sedang mengikuti kegiatan berkemah.
- Anak kecil yang tinggal di panti asuhan, penitipan anak, dan area perkemahan.
- Pelajar yang tinggal di asrama.
- Anggota militer.
- Penghuni lembaga pemasyarakatan.
- Pasien di bangsal perawatan psikiatri.
- Penumpang yang bepergian menggunakan kapal pesiar.
- Wisatawan yang bepergian ke negara berkembang dengan sistem sanitasi yang kurang baik.
- Siapa saja yang memiliki sistem imun yang lemah atau terganggu.
Gejala Gastroenteritis
Gejala dari penyakit ini biasanya muncul dalam rentang waktu 1 hingga 3 hari setelah terpapar virus dan dapat berlangsung selama 1 sampai 2 hari, namun dalam beberapa kasus bisa bertahan hingga 10 hari.
Organ tubuh yang terdampak dari gastroenteritis adalah saluran usus, dan gejala yang umumnya muncul meliputi:
- Rasa nyeri dan kram pada perut.
- Diare dengan konsistensi cair, tanpa adanya darah. Jika ditemukan darah pada tinja, kemungkinan besar penyebabnya berbeda atau kondisinya lebih parah.
- Mual disertai muntah.
- Hilangnya selera makan.
- Turunnya berat badan.
- Kadang disertai dengan sakit kepala, demam ringan, atau kram otot.
Sementara itu, pada orang dewasa, berikut ini adalah gejala serius yang membutuhkan penanganan medis segera:
- Muntah disertai darah.
- Tidak mampu menahan cairan yang diminum karena langsung dimuntahkan kembali.
- Muntah yang terjadi selama lebih dari dua hari.
- Suhu tubuh mencapai lebih dari 40°C.
- Mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil atau mulut terasa kering.
- Tinja mengandung darah.
Sedangkan untuk bayi dan anak-anak, orang tua harus segera waspada jika muncul gejala berikut:
- Terlihat sangat lemah atau lesu.
- Diare disertai darah.
- Demam yang cukup tinggi.
- Mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan yang hebat.
- Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
- Frekuensi buang air kecil menurun atau produksi urine sangat sedikit.
- Menangis tanpa mengeluarkan air mata.
- Kondisi mulut tampak kering.
Diagnosis Gastroenteritis
Pihak medis biasanya mendiagnosis gastroenteritis berdasarkan gejala yang muncul, namun ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit ini, yaitu:
- Pemeriksaan feses, yang bertujuan mendeteksi keberadaan bakteri, virus, atau parasit dalam tinja.
- Sigmoidoskopi, yaitu prosedur memasukkan tabung tipis dan fleksibel yang dilengkapi kamera kecil melalui anus menuju usus besar bagian bawah guna mengevaluasi kemungkinan adanya radang pada usus.
Pengobatan Gastroenteritis
Tujuan utama dalam pengobatan gastroenteritis secara umum adalah mencegah dehidrasi dengan meningkatkan asupan cairan.
Jika kondisi dehidrasi parah, perawatan di rumah sakit dengan pemberian cairan melalui infus diperlukan. Oralit dapat diberikan untuk membantu proses rehidrasi karena mengandung elektrolit dan mineral penting bagi tubuh.
Namun, antibiotik tidak efektif terhadap virus penyebab infeksi ini. Penting diketahui bahwa anak-anak dan remaja yang terkena infeksi virus tidak boleh diberikan obat antiinflamasi. Berikut beberapa cara perawatan bagi penderita gastroenteritis:
- Perbanyak minum cairan, dan jika kesulitan, bisa menggunakan sedotan.
- Hindari jus buah karena bisa memperburuk diare.
- Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti pisang, bubur, dan ikan agar perut dapat beristirahat bila muncul rasa mual.
- Luangkan waktu lebih banyak untuk beristirahat.
- Anak-anak dan dewasa disarankan minum cairan elektrolit untuk menggantikan elektrolit tubuh. Bayi dan anak kecil sebaiknya diberi oralit. Hindari pemberian soda, es krim, dan permen karena dapat memperparah diare pada anak.
Untuk bayi yang sakit, beri cairan sekitar 15–20 menit setelah muntah atau diare agar perutnya mendapat jeda istirahat. Jika bayi masih menyusui, ASI tetap dapat diberikan, dan susu formula atau oralit bisa diberikan jika bayi sudah mampu minum dari botol.
Komplikasi Gastroenteritis
Untuk orang yang tidak berisiko tinggi dan memiliki akses layanan kesehatan yang baik, gastroenteritis seringkali dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan komplikasi.
Pengobatan mandiri di rumah serta menjaga kebersihan yang cukup bisa membantu meredakan dan mencegah gejala tersebut.
Namun, penyakit ini juga bisa menimbulkan dampak serius pada beberapa kasus di berbagai usia.
Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika gejala yang dialami cukup berat atau terdapat tanda-tanda dehidrasi.
Pencegahan Gastroenteritis
Kamu dapat mengambil beberapa langkah pencegahan agar tidak tertular gastroenteritis, antara lain:
- Rutin mencuci tangan dengan benar.
- Memakai peralatan makan dan minum secara pribadi.
- Menjaga jarak dari orang yang sedang mengalami gastroenteritis.
- Membersihkan barang, area, dan permukaan yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi.
- Menghindari mengonsumsi buah dan sayur mentah yang telah dikupas atau disentuh tangan orang lain.
- Jangan makan daging yang belum matang, pastikan makanan tersebut dimasak sempurna.
- Pilihlah air minum kemasan untuk mencegah konsumsi air yang tercemar, dan gunakan air kemasan saat menyikat gigi.
- Hindari es batu jika kebersihannya diragukan, karena air pembuatannya mungkin sudah terkontaminasi virus.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi tenaga medis jika menemukan orang dewasa mengalami tanda-tanda berikut:
- Mengalami tinja berdarah.
- Muntah terus-menerus selama lebih dari dua hari.
- Muntah darah.
- Tanda-tanda dehidrasi.
- Demam tinggi dengan suhu melebihi 40°C.
Sebagai penutup, pengertian gastroenteritis menjelaskan kondisi infeksi pada saluran pencernaan yang memerlukan perhatian untuk mencegah komplikasi serius.