AS Roma

AS Roma Tekuk Parma, Tempel Napoli di Puncak Serie A

AS Roma Tekuk Parma, Tempel Napoli di Puncak Serie A
AS Roma Tekuk Parma, Tempel Napoli di Puncak Serie A

JAKARTA - AS Roma meraih kemenangan krusial dalam pekan kesembilan Serie A 2025/2026, menekuk Parma dengan skor tipis 2-1 di Stadio Olimpico. Kemenangan ini membuat Giallorossi berada di posisi kedua klasemen sementara dengan 21 poin, hanya terpaut tipis dari Napoli di puncak.

Gol-gol Roma dicetak oleh Mario Hermoso dan Artem Dovbyk, sedangkan Parma sempat memperkecil ketertinggalan melalui Alessandro Circati. Hasil ini menegaskan ambisi Roma untuk tetap bersaing di papan atas musim ini.

Dominasi Roma dan Ancaman Parma

Laga di Olimpico berlangsung sengit sejak menit awal. Roma tampil lebih banyak menguasai bola dan terus menekan pertahanan Parma. Wesley Franca menjadi ancaman di awal laga, membuat lini belakang tim tamu bekerja ekstra.

Meski Roma mendominasi, Parma juga menunjukkan daya juang tinggi. Beberapa kali mereka berhasil menembus lini pertahanan tuan rumah dan menciptakan peluang berbahaya. Ketegangan semakin terasa ketika Matias Soule sempat membobol gawang Parma menjelang akhir babak pertama, namun gol dianulir VAR sehingga skor tetap 0-0 hingga jeda.

Babak Kedua: Hermoso dan Dovbyk Jadi Penentu

Memasuki babak kedua, Roma mempertahankan tekanan konsisten. Mario Hermoso membuka keunggulan pada menit ke-63 memanfaatkan sepak pojok dengan sempurna, membawa Roma unggul 1-0.

Kelebihan Roma bertambah pada menit ke-86 melalui aksi menawan Artem Dovbyk, yang menyelesaikan peluang dengan tendangan melengkung indah di dalam kotak penalti, menjadikan skor 2-0.

Parma sempat memperkecil ketertinggalan empat menit kemudian. Alessandro Circati memanfaatkan umpan sundulan Benedyczak, menambahkan gol balasan menjadi 2-1, namun itu tak cukup untuk mengubah nasib timnya. Skor ini bertahan hingga peluit akhir.

Susunan Pemain dan Strategi

Roma menurunkan formasi 3-4-2-1 dengan komposisi: Svilar; Ndicka, Mancini, Hermoso; Franca, Kone, Cristante, Celik; Dybala, Soule; Ferguson, diasuh pelatih Gian Piero Gasperini.

Sementara Parma menggunakan formasi 3-5-2: Suzuki; Valenti, Circati, Del Prato; Britschgi, Bernabe, Estevez, Sorensen, Ordonez; Pellegrino, Cutrone, di bawah arahan Carlos Cuesta.

Kedua tim menunjukkan pendekatan taktik berbeda. Roma lebih mengandalkan penguasaan bola dan serangan sayap, sementara Parma memanfaatkan transisi cepat untuk menciptakan peluang dari counter attack.

Implikasi Kemenangan Roma

Kemenangan tipis ini menjadi suntikan moral bagi Roma di tengah persaingan ketat Serie A. Dengan hanya terpaut beberapa poin dari Napoli, Giallorossi kini berada dalam posisi yang memungkinkan untuk terus menempel puncak klasemen.

Selain itu, performa pemain kunci seperti Hermoso dan Dovbyk menjadi sorotan. Kombinasi kemampuan bertahan dan serangan yang efektif memungkinkan Roma memanfaatkan peluang sekecil apa pun, terutama dalam pertandingan yang sengit.

Di sisi lain, Parma tetap berada di posisi ke-15 dengan 7 poin, dan kekalahan ini menunjukkan perlunya evaluasi mendalam, terutama dalam menghadapi tim papan atas.

Roma kini bersiap untuk laga berikutnya dengan modal positif. Momentum kemenangan atas Parma bisa menjadi titik balik bagi Giallorossi untuk mempertahankan tren positif dan menekan tim-tim lain di papan atas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index